1
1

Hingga Oktober 2020, Penyerapan Anggaran PEN Capai Rp408,66 Triliun

Media Asuransi – Kementerian Keuangan mencatat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berada dalam tren penyerapan positif sejak Semester I/2020, dan pada awal kuartal IV ini menunjukkan akselerasi pencairan pada semua cluster. 

Sektor Perumahan Diharapkan akan Dongkrak Pemulihan Ekonomi Nasional

Mengutip keterangan resmi Kemenkeu, Selasa 24 November 2020, hingga 18 November 2020, PEN telah terealisasi sebesar Rp408,66 triliun (58,8 persen dari pagu sebesar Rp695,2 triliun). Beberapa program sudah terserap hampir 100 persen (PKH, bantuan beras, dan kartu prakerja), tetapi beberapa program baru tersalur pada November, misalnya subsidi bantuan gaji termin kedua. Hal ini membuat penyerapan di bulan November meningkat signifikan. Pemerintah terus memastikan agar program PEN tetap relevan dan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat sesuai kondisi ekonomi terkini.
 
Dalam penanggulanan pandemi Covid-19 ini, Pemerintah berkomitmen untuk merespons pandemi dengan prudent dan penuh kewaspadaan sehingga kebijakan yang ditempuh dapat lebih terarah dan terukur, khususnya akselerasi Belanja Negara dipertahankan dan ditingkatkan utamanya melalui kinerja PEN sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir ini. 
 
Selain itu, untuk memastikan penurunan penularan Covid-19, Pemerintah terus memperkuat sistem kesehatan, mendorong testing, tracing, dan treatment (3T). Namun demikian, Pemerintah tak dapat melakukannya sendiri, melainkan perlu dukungan dan kerja sama semua pihak baik otoritas moneter, keuangan, badan legislatif, swasta dan terutama masyarakat untuk turut mengambil peran dalam akselerasi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, termasuk agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam menyongsong tatanan kehidupan baru. 

Dari sisi ekonomi, Pemerintah memaparkan bahwa aktivitas ekonomi pada Oktober bergerak bervariasi cenderung membaik, tetapi harus tetap diwaspadai perkembangannya hingga akhir tahun. Indikator kinerja ekonomi membaik, antara lain konsumsi listrik, indeks penjualan ritel, inflasi, Google mobility index, belanja bantuan sosial, dan PMI Manufaktur mulai meningkat meski di bawah threshold ekspansif, serta ekspor terus meningkat diikuti dengan aliran modal asing baik di pasar modal maupun SBN. 

Selanjutnya, Indeks Ekspektasi Konsumen masih pada level optimistis, dan Likuiditas perbankan masih berlimpah seiring dengan terbatasnya kredit dan meningkatnya DPK. Neraca Transaksi Berjalan pada kuartal III/2020 mencatat surplus US$1 miliar dan Neraca Perdagangan (NP) bulan Oktober 2020 surplus US$3,61 miliar (total tahun 2020: US$17,1 miliar), melanjutkan tren surplus NP 6 bulan berturut-turut. Di sisi lain, impor terkontraksi dibandingkan September 2020 dan kinerja penerimaan masih melandai seiring dengan sifatnya yang lagging dan pemberian fasilitas (insentif).

Lebih detail, indikator konsumsi listrik pada bulan Oktober meningkat 1,7 persen secara month to month. Konsumsi listrik secara konsisten menunjukkan tren peningkatan selama 5 bulan berturut-turut sejak Juli 2020. Perbaikan ini menggambarkan bahwa pemulihan kegiatan masyarakat yang terus berlangsung, baik itu dari sektor Rumah tangga, Bisnis, Industri, Sosial, dan Pemerintahan. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Realisasi Belanja Negara Hingga Oktober 2020 Capai 74,54 Persen
Next Post Best Insurance 2020 dan Virtual Insurance Award 2020

Member Login

or