Media Asuransi, GLOBAL – Howden, grup perantara asuransi global, meluncurkan fasilitas risiko perang kargo baru. Upaya itu untuk melindungi kapal dari serangan pesawat tak berawak dan rudal oleh kelompok milisi yang berbasis di Yaman di Laut Merah, dan memperkuat rantai pasokan global.
Menurut Howden, ini adalah cakupan asuransi khusus pertama dari jenisnya untuk melindungi kapal kargo di dalam zona konflik aktif, yang meliputi Selat Bab al Mandab, Laut Merah, dan Samudra Hindia.
Fasilitas kargo yang baru ini akan menawarkan pertanggungan hingga US$50 juta per kapal yang diasuransikan, dan batas terbesar yang ditawarkan sejauh ini adalah US$150 juta per kapal.
Peluncuran fasilitas ini dilakukan di tengah penundaan rantai pasokan global yang signifikan akibat konflik di wilayah tersebut. Pada bulan pertama sejak peluncuran fasilitas risiko perang kargo yang baru ini, Howden telah mengikat polis di empat benua.
|Baca juga: Cucu Usaha Waskita Karya (WSKT) Restrukturisasi Utang dari Bank BTN
Hal ini menciptakan koridor bagi pengiriman untuk melewati Laut Merah dan Terusan Suez, menghindari perjalanan yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan, yang dilaporkan menambah dua minggu dan emisi 70 persen lebih tinggi pada pelayaran biasa dari timur jauh ke Eropa.
Associate Director, Cargo, and Commodities, Howden Ellis Morley mengatakan konflik di Laut Merah telah menjadi hambatan yang signifikan bagi klien yang beroperasi di wilayah tersebut. “Kapal-kapal mencari perlindungan saat mereka menavigasi titik rawan keamanan ini,” ucapnya.
“Dan kami telah bekerja sama dengan penjamin emisi spesialis kelautan untuk meluncurkan fasilitas ini, melindungi kargo di wilayah tersebut hingga batas US$150 juta per kapal. Kami memanfaatkan keahlian kolektif Howden untuk menawarkan jalan yang jelas ke depan dan membantu menemukan solusi untuk tekanan rantai pasokan global,” pungkas Morley.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News