1
1

Hype Membangun Platform yang Pertemukan Brand dengan Influencer

(kiri-kanan) Founder Hype, Muhammad Al Adrian, Cofounder Hype, Vivi Soetanti, dan Technical Advisor Hype, Budhi Pariyesana berbincang usai meluncurkan aplikasi Android di Play Store, beberapa waktu lalu.

Media Asuransi, JAKARTA – Bertepatan dengan momen 8-8, tempatnya 8 Agustus 2022, Hype meluncurkan produk versi IOS, di Menara Mandiri, Jakarta. Saat ini Hype sudah bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi dari berbagai perangkat ponsel yang ada di genggaman.

Walaupun sudah banyak platform yang mempertemukan penjual dan pembeli, masih belum ada platform yang mempertemukan brand dengan influencer. Padahal brand sekarang lebih banyak memilih untuk beriklan melalui media sosial. Selain itu, target pasar di media sosial juga lebih menjanjikan

Masalah terbesar brand yang ingin memasang iklan ke media sosial adalah sulitnya mencari influencer. Padahal, influencer yang memiliki jumlah pengikut yang fantastis dan merupakan ladang emas untuk beriklan juga kadang tidak terjamah oleh para brand. Ini merupakan masalah yang besar.

Namun, masalah itu tentu tidak akan dibiarkan berlarut-larut. Sekarang Hype sudah berhasil menjawabnya. Hype membangun platform yang mempertemukan brand dengan para influencer.

Slogan “Your Social Media is a Billboard” sekarang sudah tidak lagi sebatas mitos. Hype menghadirkan inovasi baru tentang monetisasi media sosial yang sangat bisa diandalkan. Kesulitan dan masalah yang dialami brand dan influencer akan segera teratasi.

Cara penggunaannya pun sangat mudah. Bagi pemilik brand yang ingin beriklan, hanya perlu mempromosikan brand atau proyek dengan fitur Campaign Hype. Brand juga dapat menentukan sendiri reward yang ingin diberikan kepada influencer.

Dalam keterangan resmi yang dikutop Media Asuransi, Selasa, 9 Agustus 2022, disebutkan bahwa influencer akan mendaftarkan dirinya dan brand berhak melakukan seleksi terhadap para pendaftar. Setelah berhasil memilih, brand dapat melakukan pembayaran melalui Account Bank atau E-Wallet. Analisis dari campaign yang telah dijalankan juga bisa didapatkan setelah campaign selesai.

Di pihak lain, influencer dapat memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mencari campaign yang cocok untuk influencer dan mendaftarkan diri pada campaign tersebut.

Jika brand telah memilih influencer untuk bekerja sama, maka si influencer bisa mengerjakan tugas tersebut. Setelah tugas campaign dijalankan, influencer berhak untuk mendapatkan reward yang akan langsung masuk ke Hype poin. Hype poin bisa dipindahkan ke Account Bank atau E-Wallet dengan mudah.

Founder Hype, Muhammad Al Adrian, berharap Hype dapat membantu banyak pihak, termasuk UMKM yang membutuhkan exposure digital. Terlebih, transaksi pasar online di Indonesia tercatat cukup besar dan akan terus bertumbuh.

“Di Indonesia, pasar transaksi online dinilai sebesar Rp 395 triliun di tahun 2021 oleh Menkop UKM dan angka ini diprediksi akan terus bertumbuh,” katanya.

Saya berharap Hype bisa membantu banyak pihak di industri ini, dari pelaku UMKM yang membutuhkan exposure digital untuk menaikan penjualannya dan juga masyarakat secara keseluruhan yang membutuhkan penghasilan tambahan. Aplikasi kami di-design untuk memenuhi dua kebutuhan tersebut,” ujar Muhammad.

Tentu Hype akan menjadi harapan banyak pihak, terlebih platform ini mampu menjawab kebutuhan berbagai pihak tentang exposure dan periklanan lewat media sosial. Diharapkan Hype dapat membantu UMKM yang hendak memasarkan produknya dengan lebih kreatif.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Indonesia Ajak Masyarakat Kelola Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme
Next Post Jelang Pengumuman Inflasi AS, Pergerakan Harga Emas Masih Rentan

Member Login

or