1
1

IAIS Sebut Pergeseran Struktur Asuransi Jiwa Kian Masif, Risiko Global Masih Terkendali!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – The International Association of Insurance Supervisors (IAIS) merilis analisis komprehensif terkait perubahan struktural di sektor asuransi jiwa global. Laporan menyoroti peningkatan alokasi ke aset alternatif dalam portofolio perusahaan asuransi jiwa serta semakin maraknya penggunaan skema cross-border Asset-Intensive Reinsurance (AIR).

IAIS menjelaskan perubahan ini mendorong peluang baru bagi industri, namun juga menghadirkan tantangan yang perlu dikelola dengan pengawasan yang lebih ketat. Analisis dalam laporan mencakup faktor pendorong, potensi risiko, serta langkah-langkah yang ditempuh otoritas pengawas di berbagai negara.

Berdasarkan data dan analisis yang tersedia saat ini, IAIS menilai, risiko sistemik masih terbatas pada level global secara agregat. Namun, pertumbuhan cepat aset alternatif dan penggunaan AIR, ditambah konsentrasi eksposur pada sejumlah perusahaan tertentu, dinilai perlu terus dipantau untuk mengurangi potensi kerentanan baru.

“Perubahan struktural di sektor asuransi jiwa menghadirkan peluang sekaligus tantangan,” ujar Executive Committee Chair IAIS Toshiyuki Miyoshi, dikutip dari Asia Insurance Review, Jumat, 21 November 2025.

Ia menambahkan laporan tersebut menegaskan pentingnya kerangka pengawasan yang kuat untuk mengelola risiko baru, sembari tetap mengakui manfaat dari tren tersebut bagi industri dan ekonomi riil. Sedangkan risiko yang terkait dengan aset alternatif mencakup ketidakpastian valuasi, illiquidity, dan kompleksitas instrumen.

IAIS menilai risiko ini hanya dapat diatasi melalui penguatan manajemen risiko, termasuk penggunaan skenario analisis dan uji ketahanan likuiditas, keselarasan yang tepat dengan liabilitas perusahaan, tata kelola dan praktik valuasi yang diperkuat, serta penilaian risiko kredit yang transparan.

Laporan ini juga memperkenalkan definisi global pertama mengenai aset alternatif. Langkah tersebut dianggap signifikan karena memberikan konsistensi yang lebih baik dalam pemantauan eksposur di tingkat global, seiring meningkatnya porsi aset alternatif dalam portofolio asuransi.

Untuk transaksi AIR, IAIS menyoroti risiko yang berkaitan dengan kompleksitas struktur, recapture risk, risiko konsentrasi, serta potensi pemanfaatan perbedaan lintas yurisdiksi dalam valuasi cadangan, persyaratan modal, dan fleksibilitas investasi.

Kondisi ini membuat pengawasan terhadap AIR semakin penting, termasuk penggunaan analisis skenario serta evaluasi risiko terhadap counterparties.

“Tujuan utama kebijakan makroprudensial untuk sektor asuransi adalah memastikan sistem keuangan dan perusahaan asuransi mampu menyerap, bukan memperburuk, guncangan negatif,” ujar Sekretaris Jenderal IAIS Jonathan Dixon.

Ia menegaskan bahwa dengan pertumbuhan yang sangat cepat di area ini serta konsentrasi eksposur pada beberapa perusahaan dan pasar tertentu, IAIS dan otoritas pengawas harus menjaga pengawasan yang ketat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cinema XXI Raih Indonesia’s Best Managed Companies dari Deloitte

Member Login

or