1
1

ICAEW Ajak Negara G20 Wujudkan Rekomendasi Kebijakan B20 Indonesia Summit

Media Asuransi, JAKARTA – B20 Indonesia telah mempublikasikan “B20 Communique: Policy Recommendation to G20” dan Integrity and Compliance Task Force juga mempublikasikan “Integrity & Compliance Task Force Policy Paper” sebagai naskah rekomendasi kebijakan pada B20 Indonesia Summit.

Dalam naskah kebijakan (policy paper) yang diajukan oleh Integrity and Compliance Task Force B20 tersebut,  terdapat empat sektor rekomendasi utama yang dibahas antara lain: (1) mempromosikan tata kelola yang berkelanjutan dalam bisnis untuk mendukung inisiatif lingkungan, sosial, dan pemerintah; (2) mendorong aksi kolektif dalam mengurangi risiko integritas; (3) menumbuhkan ketangkasan penanggulangan untuk memerangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme; (4) memperkuat tata kelola mitigasi risiko kejahatan dunia maya yang semakin buruk.

Dalam siaran pers yang diterima Media Asuransi, Senin, 28 November 2022, disebutkan bahwa The Business 20 (B20) merupakan perkumpulan resmi negara G20 yang mempertemukan para pemimpin dunia sebagai pembuat kebijakan dan perwakilan perusahaan multinasional terkemuka untuk membahas rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti pada beberapa isu prioritas utama sambil memastikan pertumbuhan inklusif, dan memperkuat kolaborasi kesejahteraan global.

|Baca juga: KTT G20: Deklarasi Pemimpin, Bahas Perang, Hingga Energy Transition Mechanism

Berlangsung pada 13-14 November 2022 di Bali, KTT B20 tahun ini mengangkat tema “Memajukan Pertumbuhan Inovatif, Inklusif, dan Kolaboratif” dalam rangka mendukung tema besar KTT G20 “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat”. Terdapat enam Satuan Tugas (Satgas) khusus dan 1 dewan aksi yang dibentuk pada B20 tahun ini yaitu: Satgas Digitalisasi, Satgas Energi, Keberlanjutan & Iklim, Satgas Keuangan & Infrastruktur, Satgas Pekerjaan & Pendidikan Masa Depan, Satgas Perdagangan & Investasi, Satgas Integritas dan Kepatuhan, serta Dewan Aksi Perempuan dalam Bisnis.

Sebagai salah satu anggota kunci  Integrity and Compliance Task Force B20, ICAEW telah memainkan peran penting dalam mengangkat isu mengenai berbagai tantangan bisnis khususnya pencucian uang dan pendanaan terorisme. Hal ini juga terwujud melalui penyelenggaraan “Konferensi Integrity and Compliance Task Force B20 B20: Memupuk Ketangkasan Dalam Memerangi Pencucian Uang dan Kejahatan Ekonomi”.

Dalam konferensi tersebut, ICAEW menghadirkan beberapa pakar dari Inggris dan negara ASEAN untuk mendiskusikan beberapa studi kasus dan wawasan baru mengenai berbagai risiko ekonomi, termasuk di dalamnya anti pencucian uang yang kemudian menjadi salah satu rekomendasi kebijakan yang disorot pada naskah kebijakan yaitu mendorong kelincahan dalam penanggulangan untuk memerangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Direktur Regional ICAEW untuk China dan Asia Tenggara, Elaine Hong, mengatakan bahwa sebagai anggota Integrity and Compliance Task Force B20, ICAEW bangga dan berbahagia dengan diterimanya banyak rekomendasinya sebagai bagian dari naskah rekomendasi kebijakan B20. “Dengan pencapaian ini, ICAEW berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan penegak hukum di seluruh dunia lewat sharing pengalaman dan pengetahuan sembari juga memberikan panduan dan sumber daya pendukung, serta pengawasan anti pencucian uang yang kuat melalui pendekatan berbasis risiko untuk para anggota dan stakeholders di seluruh dunia,” katanya.

Dengan dipublikasikannya naskah rekomendasi kebijakan oleh Integrity and Compliance Task Force B20, ICAEW terus menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam melawan kejahatan ekonomi. ICAEW merekomendasikan negara-negara peserta G20 agar mengadaptasikan kerangka kerja yang terintegrasi berdasar perubahan lanskap pencucian uang dan risiko pendanaan teroris bersamaan dengan peningkatan tata kelola dan kolaborasi dalam mempromosikan langkah-langkah pencegahan kejahatan ekonomi.

Oleh karena itu, ICAEW mendorong negara-negara peserta G20 untuk mengambil tindakan implementasi upaya pencegahan pencucian yang efektif dan secara aktif mengeliminasi risiko yang mungkin terjadi seiring dengan kemajuan teknologi yang menghadirkan peluang aktivitas kriminal baru.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ini Dia Tren Utama Pendorong Aktivitas Klaim Asuransi Kelautan
Next Post Kemenperin Dukung Langkah Percepatan Ekonomi Maluku Utara Melalui Sail Tidore 2022

Member Login

or