Media Asuransi, JAKARTA – Asuransi mikro dinilai menjadi pintu masuk utama untuk memperluas literasi dan perlindungan asuransi di Indonesia, terutama bagi masyarakat yang baru pertama kali mengenal layanan keuangan ini.
Co Founder dan CEO Igloo Raunak Mehta mengatakan premi kecil dan proses pembelian yang sederhana membuat produk mikro paling efektif untuk memperkenalkan manfaat proteksi kepada masyarakat luas. “Kami menawarkan berbagai produk dengan premi mulai dari Rp200 hingga jutaan rupiah agar semua segmen bisa menjangkaunya,” ujar Raunak kepada Media Asuransi, dikutip Senin, 24 Oktober 2025.
|Baca juag: AAUI Perluas Penetrasi Asuransi Mikro untuk UMKM, Siap Meluncur Akhir 2025
Raunak menjelaskan karakteristik populasi Indonesia yang besar dan beragam membutuhkan pendekatan berbeda dalam memasarkan produk asuransi. Menurutnya, asuransi mikro menjadi solusi karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik seperti perlindungan untuk pekerja gig economy, pemilik UMKM, pengendara motor, hingga konsumen digital yang membutuhkan proteksi sederhana namun relevan.
Produk dengan premi rendah dinilai memberi kesempatan bagi masyarakat mencoba layanan asuransi tanpa komitmen finansial besar. Selain itu, jalur distribusi digital turut mempercepat adopsi produk mikro. Igloo bekerja sama dengan platform besar seperti Dana, Telkomsel, Akulaku, dan e commerce untuk menawarkan produk yang mudah dibeli hanya melalui aplikasi.
Model ini dinilai efektif karena memanfaatkan ekosistem digital yang sudah digunakan masyarakat setiap hari, sehingga proses edukasi dan akses pembelian bisa dilakukan lebih cepat.
|Baca juga: Meski Penetrasi Rendah, Igloo Nilai Pasar Asuransi Indonesia Tetap Menjanjikan
Produk mikro juga dianggap penting untuk mendorong literasi keuangan. Dengan premi yang rendah dan proses klaim yang lebih sederhana, masyarakat dapat belajar memahami cara kerja polis, perlindungan risiko, hingga mekanisme klaim tanpa rasa takut mengalami kerugian besar.
Igloo melihat respons positif dari pengguna, terutama karena produk mikro memungkinkan pelanggan mencoba layanan proteksi sebelum beralih ke produk dengan premi lebih besar.
Raunak menegaskan, ke depan, asuransi mikro tetap menjadi fokus Igloo dalam ekspansi bisnis di Indonesia. Menurutnya, permintaan perlindungan dasar semakin meningkat seiring berkembangnya aktivitas digital dan naiknya risiko yang dihadapi masyarakat modern “Asuransi mikro adalah pintu masuk yang paling efektif untuk membangun literasi dan memperluas akses proteksi bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Raunak.
Editor : Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
