Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan insurtech, Igloo kini tengah menyiapkan langkah besar pada 2026 dengan menjadikan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai pusat dari seluruh operasionalnya.
Co Founder dan CEO Igloo Raunak Mehta mengatakan, perusahaan sudah mulai menerapkan sistem AI dalam berbagai fungsi sejak tahun lalu dan akan semakin memperluasnya tahun depan.
“Kami sudah memasang lebih dari seratus agen AI di berbagai fungsi, dan tahun depan semua aspek operasional akan semakin terotomasi,” ujar Raunak kepada Media Asuransi, dikutip Senin 24 November 2025.
|Baca juga: Igloo Perluas Pelindungan Asuransi Ketahanan Iklim di Asia Tenggara
Ia menambahkan, AI nantinya tidak hanya mendukung operasional, tetapi juga mengambil peran utama dalam proses kerja harian.
Raunak menjelaskan bahwa strategi ini dilakukan karena industri asuransi memiliki banyak proses manual yang bisa disederhanakan menggunakan AI.
Fungsi seperti klaim, layanan pelanggan, sampai rekomendasi produk sudah menunjukkan peningkatan efisiensi sejak sistem AI diterapkan.
Pada bagian klaim misalnya, waktu penyelesaian dapat dipangkas hingga puluhan persen karena mesin bisa mengolah dokumen dan memverifikasi bukti lebih cepat dibanding proses manual.
Dengan kecepatan tersebut, perusahaan tidak perlu menambah banyak tenaga kerja untuk mengimbangi peningkatan volume pelanggan.
|Baca juga: Igloo Siap Fasilitasi Layanan Asuransi untuk 150 Juta Pelanggan Telkomsel di Indonesia
Pada 2026, Igloo berencana memperluas penggunaan AI tidak hanya pada fungsi bisnis inti, tetapi juga pada operasi internal seperti pengembangan sistem, HR, serta proses backend lainnya.
Menurut Raunak, hampir semua pekerjaan yang sifatnya berulang akan dipindahkan ke sistem otomatis agar karyawan bisa fokus pada tugas yang membutuhkan analisis dan pengambilan keputusan.
Ia mengatakan langkah ini akan memberikan manfaat langsung bagi pengguna karena kecepatan layanan akan semakin meningkat, terutama dalam proses klaim dan bantuan pelanggan.
|Baca juga: Pendanaan Insurtech Tergerus di Kuartal III/2025, Berikut Rinciannya!
Penerapan AI juga akan diperkuat dengan pendekatan berbasis data. Igloo memiliki basis data perilaku pelanggan yang cukup besar dari hasil operasional mereka selama delapan tahun di Asia Tenggara.
Data ini akan digunakan untuk membantu AI memahami kebiasaan dan kebutuhan pengguna sehingga rekomendasi produk bisa lebih relevan dan tepat sasaran.
Selain itu, perusahaan juga berencana menambah model khusus untuk mendeteksi potensi fraud pada klaim digital agar proses penyaringan bisa berjalan lebih akurat.
Raunak menegaskan tujuan utama perusahaan bukan hanya memperbanyak penggunaan AI, tetapi memastikan seluruh proses bisnis menjadi jauh lebih sederhana, cepat, dan efisien untuk pelanggan.
Ia mengatakan bahwa tahun depan perusahaan bergerak menuju operasional yang hampir seluruhnya bersifat otomatis dan minim intervensi manual.
“Kami bergerak menuju perusahaan yang sepenuhnya AI native pada 2026 karena teknologi ini akan mendorong efisiensi di semua lini,” ujar Raunak.
Ia menambahkan, transformasi ini diharapkan membawa pengalaman layanan yang lebih cepat, konsisten, dan mudah dipahami oleh seluruh pengguna.
Editor: Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
