Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan di akhir perdagangan Jumat, 19 September 2025, ditutup menguat. IHSG bertambah 0,53 persen atau 42,69 poin di level 8.051,12.
|Baca juga: IHSG Melemah di Sesi I Jumat
Pelaku pasar masih mencerna langkah lanjutan Federal Reserve di pertemuan FOMC berikutnya, usai menurunkan bunga 25 basis poin Rabu lalu. Pasalnya, pasar tenaga kerja AS masih kuat walaupun ada koreksi terbatas sehingga The Fed perlu mengantisipasi jika terjadi inflasi akibat tarif impor dan juga menguatnya ekonomi sektor riil.
Dari dalam negeri, Badan Anggaran DPR dan Pemerintah telah menyepakati pelebaran defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dari 2,48% menjadi 2,68%. Dengan melebarnya defisit tersebut, diharapkan pemerintah menjaga kehati-hatian dalam kebijakan fiskalnya, sehingga tetap dapat menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri, karena semakin melebarnya defisit APBN.
|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Bank NTB Syariah idA dengan Prospek Stabil
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai kenaikan indeks ke level tertinggi belum mencerminkan pergerakan seluruh sektor. Pasalnya, penggerak utama IHSG yaitu saham-saham perbankan tidak mengalami kenaikan signifikan usai Bank Indonesia (BI) menurunkan bunga acuan Rabu lalu. Hal ini menimbulkan gap antara IHSG dengan saham-saham perbankan.
Sebanyak 301 saham menguat, 350 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Total volume perdagangan tercatat 50,14 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 69,5 triliun.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
