Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah di akhir sesi I setelah sebelumnya menguat di awal perdagangan Selasa, 30 September 2025. IHSG melemah 26,928 poin atau 0,33 persen ke 8.096,317.
|Baca juga: Merger Adira-Mandala Rampung 1 Oktober, Saham MFIN Resmi Dihapus dari BEI
Situasi perekonomian global masih dipantau pelaku pasar, terutama peluang pemangkasan bunga Federal Reserve. The Fed akan terus memantau angka inflasi dan data tenaga kerja terbaru untuk menentukan kebijakan bunga di Oktober dan sisa akhir tahun,
Mirae Asset Sekuritas mencatat tekanan terhadap rupiah kemarin mereda, dimana rupiah mengalami apresiasi menjadi 16.680 per USD. Apresiasi Rupiah kemarin menurut kami lebih dipengaruhi oleh faktor global, dimana indeks Dollar AS (DXY) terdepresiasi menjadi 97,9, setelah dua hari sebelumnya berada di atas level 98.
|Baca juga: Proyeksi IHSG dan 4 Saham Berpeluang Cuan Hari Ini
“Meredanya tekanan terhadap rupiah ini menurut kami belum akan konsisten berlanjut dalam jangka pendek. Salah satu faktor global yang akan berpengaruh adalah seberapa agresif penurunan suku bunga yang dilakukan oleh the Fed. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi AS dan apabila data ekonomi AS terus memburuk maka hal ini akan positif terhadap rupiah, dan begitu pula sebaliknya,” ucap tim riset Mirae.
Total volume transaksi bursa mencapai 35,5 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17,01 triliun. Sebanyak 330 saham turun harga, 294 naik harga dan 172 stagnan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News