Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dalam level 7.017-7.134.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Selasa, 1 November 2022, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan pada perdagangan kemarin (31 Oktober 2022) IHSG ditutup menguat sebesar +0,61% atau +42,85 poin di level 7.098,89. Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam level 7.017–7.134.
Data Bank Indonesia (BI) mencatat, mayoritas Devisa Hasil Ekspor (DHE) masuk ke perbankan dalam negeri pada periode Januari hingga Juli 2022 mencapai US$166,70 miliar, sebanyak 93,5%. Sementara itu, BI mencatat Non Performing Loan (NPL) Gross perbankan turun dari 3,35% pada Agustus 2021 menjadi 2.88% pada Agustus 2022. Turunnya NPL disebabkan oleh kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19. Di sisi lain, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 25,12% per Agustus 2022, menandakan ketahanan sistem keuangan perbankan cukup kuat.
|Baca juga: IHSG Berpotensi 6.969-7.185, Cermati 4 Saham Ini
Dari mancanegara, Goldman Sachs Group Inc memproyeksikan Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 4,75%-5% pada Maret 2023. Proyeksi kenaikan tersebut dilakukan bertahap, yaitu kenaikan 75 bps pada November 2022, 50 bps pada Desember 2022 dan 25 bps pada Februari dan Maret 2023. Kenaikan suku bunga acuan tersebut disebabkan untuk mengendalikan inflasi yang masih tinggi.
Sementara itu, aktivitas manufaktur dan jasa di China Kembali mengalami kontraksi, Purchasing Managers Index China menjadi 49,2, dan NBS Non Manufacturing PMI China pada Oktober 2022 tercatat 48,7. Hal tersebut dikarenakan kenaikan kasus Covid-19 yang sempat terjadi membuat lesunya sektor properti serta penurunan ekspor.
Adapun saham-saham pilihan yang direkomendasikan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:
1. ISAT
Buy: 6.775
TP: 6.975
Stop loss: <6.600
ISAT berhasil cetak kinerja keuangan cemerlang sampai September 2022. Pendapatan meningkat 50% hingga September 2022 dari Rp 23,04 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 34,53 triliun. Hal ini didorong peningkatan yield penjualan data telekomunikasi setelah ada peningkatan harga tarif. Secara teknikal saham ISAT bullish membentuk pola morning star candle dan cukup jauh dari area overbought stochastic nya.
2. ESSA
Buy: 1.065
TP: 1.095
Stop loss: <1.040
ESSA meraih rekor pendapatan US$ 557 juta hingga kuartal III-2022, jumlah tersebut meningkat signifikan hingga 132% secara tahunan (YoY). Capaian top line didukung harga amonia di Asia yang stabil pada tingkat lebih tinggi sekitar US$ 900 per metrik ton (MT) sejalan dengan harga global. Secara teknikal saham ESSA sedang bullish seiring pola bullish engulfing yang terbentuk juga didukung naiknya volume perdagangan sahamnya.
3. EMTK
Buy: 1.545
TP: 1.590
Stop loss: <1.505
Keuangan EMTK berpotensi lebih stabil seiring penjualan saham platform DANA ke Lazada senilai lebih dari Rp4,5 triliun. Disamping itu EMTK group merupakan pemegang hak siar Piala dunia Qatar 2022 yang akan dihelat kurang dari sebulan. Secara teknikal saham EMTK berpotensi rebound karena bergerak di level support nya dalam 5 bulan terakhir.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News