Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak berpeluang kembali menguat tetapi terbatas setelah berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa IHSG bergerak kuat pada level support MA200 hingga MA50 secara teknikal dengan beberapa kali tertahan dan bergerak cenderung terkonsolidasi.
Dia menjelaskan sinyal yang diberikan masih dalam keadaan tren positif selama berada di atas MA200 yakni di level kisaran 6.042 saat ini. Pergerakan selanjutnya berpotensi uji resistance fractal di kisaran level 6.169 setelah mengonfirmasi kuat kembali di atas level MA50.
|Baca juga: Kinerja Bukit Asam (PTBA) Semakin Baik, Sahamnya Patut Dilirik
Indikator stochastic dan RSI bergerak menjenuh pada area dekat overbought dan MACD yang bergerak flat pada area middle oscillator. “Sehinga diperkirakan secara teknikal IHSG berpeluang kembali menguat namun terbatas dengan support resistance 6.099-6.144.”
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati di antaranya; ADRO, AGII, ANTM, BBRI, BRPT, HRUM, LSIP, dan TPIA.
Pada akhir pekan lalu, IHSG (+0,80%) naik 48,69 poin ke level 6.126,92 menjelang akhir pekan dengan pergerakan yang optimistis sejak awal sesi perdagangan. Saham-saham berkapitalisasi besar terlihat menjadi leader penguatan IHSG, di saat ARTO (+4,3%), BBRI (+1,6%), BBCA (+0,9%), ASII (+1,9%) dan UNTR (+5,2%) naik cukup optimistis hingga akhir sesi perdagangan. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp208,90 miliar dengan saham TLKM, UNTR, PTBA, BBCA dan ADRO yang menjadi top net buy value.
Leader: ARTO, BBBI, BBCA, ASII, UNTR dan Laggard: DCII, POLL, TPIA, BDMN, CASA.
|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Rebound, Cermati 8 Saham Ini
Sementara itu, bursa Asia berpotensi mendapat dorongan positif dari Jepang setelah sebelumnya mampu mendorong indeks topix ke level tertinggi tiga dekade terakhir di tengah harapan manajemen pandemi yang lebih baik dan lebih banyak stimulus oleh penerus Perdana Menteri Yoshihide Suga.
Investor akan menimbang dampak dari pertumbuhan data pekerja yang lebih lambat dari perkiraan pada prospek stimulus The Fed. Hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan The Fed dari langkah untuk mengurangi pembelian aset pada pertemuan di bulan September. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi membuka perdagangan awal pekan dengan menguat. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News