Media Asuransi – Setelah terkoreksi cukup dalam sebesar -2,3 persen pada perdagangan kemarin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan kembali melemah dengan area support 5.969.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak bearish break out support MA5 mengonfirmasi pola dead-cross indikator stochastic dan cross over negatif indikator MACD.
Dia menjelaskan, IHSG selanjutnya berpotensi menguji support psikologis 6.000 apabila kembali mengalami aksi jual sebelum libur Natal. “Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali melemah dengan support resistance 5.969-6.097,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 23 Desember 2020.
Laju IHSG Berpotensi Terkoreksi Jangka Pendek
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; BBNI, BBRI, BMRI, HMSP, ICBP, ROTI, dan TPIA.
Kemarin, IHSG (-2,31 persen) turun 142,34 poin ke level 6.023,29 dengan saham-saham pada sektor Infrastruktur (-3,84 persen) dan Pertambangan (-3,39 persen) memimpin penurunan hingga akhir sesi perdagangan. Dia menuturkan, sentimen global yang memburuk, aksi ambil untung investor menjelang libur akhir tahun hingga aksi tunggu reshuffle kabinet kementrian menjadi faktor-faktor pelemahan IHSG.
“Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp386,50 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas melemah lebih dari sepersen. Indeks Nikkei (-1,04 persen), TOPIX (-1,56 persen), Hang Seng (-0,71 persen), dan CSI300 (-1,63 persen) turun mengiringi pelemahan ekuitas global di tengah kemelut ketidakpastian pemulihan ekonomi AS.
Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan menguat optimis. Indeks Eurostoxx (+1,32 persen), FTSE (+0,21 persen), DAX (+1,30 persen), dan CAC40 (+1,28 persen) naik setelah penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir diperdagangan sebelumnya.
“Pembicaraan Brexit berlanjut dan senat AS mengesahkan RUU pengeluaran tambahan sebagai langkah peringanan dari lockdown yang terjadi di beberapa zona Eropa. Selanjutnya investor akan lebih berhati-hati mengahadapi sisa hari di akhir tahun 2020,” jelasnya. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News