1
1

IHSG Berpotensi Uji Level 6.000

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat dengan menguji level 6.000 setelah menguat signifikan pada perdagangan kemarin.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG menguat dengan break out resistance 5.900 yang juga mengonfirmasi break out upper bollinger bands. 

Simak 4 Saham Pilihan Trading Hari Ini dari MNC Sekuritas

Dia menjelaskan, indikator Stochastic dan RSI memang telah cukup tinggi tetapi terlihat optimisme investor pada indikator Money Flow Index yang menguat. “Sehingga pada perdagangan selanjutnya IHSG berpotensi menguat uji resistance psikologis 6.000 dengan support resistance 5.855-6.000,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Selasa 8 Desember 2020. 

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AGII, INDF, TLKM, TOWR, dan UNVR.

Kemarin, IHSG bergerak melawan arus (+2.07%) ditutup menguat signifikan 120,28 poin ke level 5.930,76 dengan sektor Aneka Industri (+2,45%) dan Industri Dasar (+3,72%) yang memimpin penguatan pada indeks sektoral. Data cadangan devisi untuk bulan November tecatat turut sekitar US$100 juta. Saham BRPT (+8,9%), INKP (11,3%), KAEF (+24,8%) serta saham-saham perbankan yang menjadi leader pergerakan IHSG diawal pekan. 

“Optimisme investor terhadap kedatangan vaksin Covid-19 menjadi yang utama. Saham-saham yang berhubungan seperti KAEF, INAF dan IRRA menjadi yang auto rejection atas (ARA). Investor asing tercatat net buy sebesar Rp359,45 miliar dengan saham BBCA, BBRI dan ASII menjadi top net buy value investor asing,” jelasnya.

Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas melemah dengan indeks Nikkei (-0,76%), TOPIX (-0,86%), Hang Seng (-1,23%) dan CSI300 (-0,86%) turun ketika AS berpotensi memberikan sanksi kepada 12 lebih pejabat Tiongkok atas peran mereka dalam diskualifikasi terhadap legislator Hong Kong. Meskipun data neraca perdagangan Tiongkok mengalami kenaikan pada surplusnya dengan aktifitas export yang meningkat tajam ke level 21,1%.

Adapun, Bursa Eropa dibuka mengikuti bursa Asia dengan bervariasi cenderung melemah. Indeks Eurostoxx (-0,61%), DAX (-0,42%) dan CAC40 (-0,89%) turun sedangkan FTSE100 (-0,42%) mengiringi pelemahan poundsterling yang lebih parah dalam tiga bulan ditengah kekhawatiran bahwa pembicaraan Brexit bisa runtuh. Pounsterling turun 1,5% terhadap US$ dengan para pejabat dikedua sisi pesimistis tentang prospek terobosan Brexit yang menguntungkan. 

“Perdana Menteri Boris Johnson akan berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Senin malam dan percakapan itu akan menjadi momen yang menentukan. Selanjutnya investor akan menantikan data indeks keyakinan konsumen di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Jepang dan Eropa,” jelas Lanjar. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI dan Kemenkeu Sepakati Pengembangan Aplikasi CBS
Next Post MK Putuskan Asuransi dapat Pasarkan Produk Suretyship dengan Leluasa  

Member Login

or