1
1

IHSG Bertenaga Penuh, Rupiah Tak Bernyali Menguat

Ilustrasi. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi terlihat bergerak di area hijau. Sentimen positif berupa kondusifnya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 membuat indeks acuan saham Indonesia bertahan untuk tidak menyentuh zona negatif.

IHSG Jumat, 16 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.303 dan tak lama menguat ke level 7.342. Posisi tertinggi di 7.352 dan terendah di 7.326. Volume perdagangan pagi tercatat 2,60 miliar lembar saham senilai Rp4,63 triliun. Sebanyak 190 saham menguat, 204 saham melemah, dan 213 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Jumat pagi terlihat melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumya di Rp15.622 per US$. Belum ada katalis positif yang membuat mata uang Garuda terus merekah dan meredam keperkasaan mata uang Paman Sam.

|Baca juga: Oknum Karyawan Bobol Rekening Nasabah Rp6,1 Miliar, Ini Respons Manajemen Bank Banten

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke level Rp15.654 per US$ dengan year to date return di 1,76 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di Rp15.654 hingga Rp15.670 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15,530 per US$.

Wall Street kembali menguat

Bursa saham Wall Street kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), mengabaikan data penjualan ritel yang lemah. Kondisi itu terjadi karena sikap bullish para investor mengangkat kinerja pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,9 persen menjadi 38.773,12. Sedangkan S&P 500 berbasis luas naik 0,6 persen menjadi 5.029,73. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi bertambah 0,3 persen menjadi 15.906,17.

|Baca juga: Allianz Syariah Bagikan Asuransi Gratis kepada 1.005 Pekerja DLH Kota Bogor

Sedangkan dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi karena investor menunggu data penjualan ritel AS dan klaim pengangguran, sementara yen menguat meskipun perekonomian Jepang jatuh ke dalam resesi.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang lainnya, sedikit lebih rendah pada 104,6, tepat di bawah level tertinggi tiga bulan di 104,97 yang dicapai pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Data penjualan ritel akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah perekonomian AS setelah inflasi lebih tinggi dari perkiraan pada hari Selasa.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Obligasi Jatuh Tempo Adira Finance Ditegaskan idAAA
Next Post Survei Konsumen BI: Optimisme Konsumen Meningkat

Member Login

or