Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terlihat berada di zona penguatan. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.265 per US$.
IHSG Jumat, 31 Mei 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.034 dan tak lama menguat ke 7.080. Posisi tertinggi di 7.102 dan terendah di 7.071. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,4 miliar lembar saham senilai Rp936 miliar. Sebanyak 205 saham menguat, 157 saham melemah, dan 163 saham tidak diperdagangkan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp16.252 per US$ dengan year to date return 5,54 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.251 hingga Rp16.262 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16,153 per US$.
Wall Street turun
Di sisi lain, bursa saham Wall Street turun untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi menyusul penurunan peringkat dalam laporan pertumbuhan AS karena beberapa saham teknologi besar anjlok.
|Baca juga: Analisis Saham: ADMR, BBRI, DSNG, hingga ITMG Bisa Diakumulasi untuk Cari Cuan Hari Ini
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,9 persen menjadi 38.111. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,6 persen menjadi 5.235,48. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi anjlok 1,1 persen menjadi 16.737,08.
Anggota Dow, Salesforce, anjlok hampir 20 persen karena perusahaan teknologi tersebut menerbitkan hasil yang beragam dan menurunkan beberapa proyeksi setahun penuh. Beberapa perusahaan teknologi besar lainnya mengikuti penurunan Salesforce. Microsoft, induk Google, Alphabet, dan Amazon semuanya turun 1,5 persen atau lebih.
Sedangkan dolar AS turun tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi akibat imbal hasil treasury AS stabil, setelah mata uang tersebut naik ke level tertinggi dua minggu pada hari sebelumnya di tengah berkurangnya taruhan pada penurunan suku bunga Federal Reserve.
Indeks yang melacak mata uang AS terhadap mata uang utama lainnya naik ke 105,18 semalam, tertinggi sejak 14 Mei, namun terakhir turun 0,25 persen pada 104,87. Lonjakan dua hari sebesar 15 basis poin di atas 4,6 persen pada imbal hasil treasury jangka panjang membantu mendorong dolar lebih tinggi dengan meningkatkan daya tarik utang AS.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News