Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi terlihat bergerak di zona pelemahan. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.160 per US$.
IHSG Kamis, 30 Mei 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.140 dan tak lama melemah ke 7.068. Level tertinggi di 7.140 dan terendah di 7.058. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,3 miliar lembar saham senilai Rp1,8 triliun. Sebanyak 134 saham menguat, 248 saham melemah, dan 182 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka melemah ke Rp16.220 per US$ dengan year to date return 5,40 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.219 hingga Rp16.245 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.053 per US$.
Wall Street Jatuh
Di sisi lain, bursa saham Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena kenaikan imbal hasil obligasi treasury mendorong gelombang penjualan setelah rekor baru-baru ini.
|Baca juga: Wall Street Jatuh, Dolar AS Pamer Kekuatan
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,1 persen menjadi 38.441. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,7 persen menjadi 5.266,95. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,6 persen menjadi 16.920,58.
Sedangkan dolar AS bertahan dengan kuat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu didorong oleh imbal hasil AS yang lebih tinggi, dan menguat terhadap yen Jepang karena pasar yang tenang mendorong investor untuk melanjutkan carry trade, sementara euro mencerna data inflasi Jerman.
Dolar AS mencapai level tertinggi 157,41 yen pada awal Rabu, kembali ke level yang menyebabkan kemungkinan adanya intervensi dari Tokyo pada akhir April dan awal Mei, meskipun kenaikannya jauh lebih lambat dibandingkan dengan bulan lalu. Harga terakhir berada di 157,10 yen, stabil pada hari ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News