1
1

IHSG dan Rupiah Perdagangan Sore Kompak Berjaya

Ilustrasi. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa terlihat berakhir di zona hijau. Indeks acuan saham Indonesia berhasil keluar dari area pelemahan meski para investor harus tetap berhati-hati dan cermat saat berinvestasi di pasar modal.

IHSG Selasa, 27 Februari 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke 7.285, naik 1,49 poin atau setara 0,02 persen ketimbang pagi tadi di 7.283. Posisi tertinggi di 7.292 dan terendah di 7.255. Volume perdagangan hari ini tercatat 20,78 miliar lembar saham senilai Rp10,19 triliun. Sebanyak 235 saham menguat, 308 saham melemah, dan 231 saham turun.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Selasa terpantau menguat tipis ketimbang pembukaan pagi tadi di Rp15.650 per US$. Meski mampu menguat, namun gerak mata uang Garuda masih rawan terkoreksi sehingga wajib ada kehati-hatian.

|Baca juga: Mohammad Jusuf Adi: Tuntutan POJK 24/2023 Memberatkan

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat ke posisi Rp15.645 per US$ dengan year to date return 1,60 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.640 hingga Rp15,663 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.582 per US$.

Di sisi lain, Wall Street terpantau merosot pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Bursa saham Amerika Serikat (AS) mundur dari rekornya menjelang rilis data inflasi baru yang diperkirakan memengaruhi kebijakan moneter AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,2 persen menjadi 39.069, mundur dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 yang berbasis luas turun 0,4 persen menjadi 5.069,53, juga turun dari rekor tertingginya. Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi tergelincir 0,1 persen menjadi 15.976.

“Ada banyak ketidakpastian mengenai kebijakan The Fed. Keasyikan pasar lainnya adalah valuasi ekuitas yang tinggi setelah serangkaian rekor pada Dow Jones dan S&P 500,” kata Ekonom Hugh Johnson, yang merujuk pada beragam pandangan mengenai apa yang akan dilakukan bank sentral AS pada 2024.

Sedangkan dolar AS melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi menjelang pekan yang penuh dengan isu makro yang dapat memberi gambaran lebih lanjut mengenai prospek suku bunga global, dengan pembacaan inflasi AS menjadi pusat perhatian.

Euro naik 0,3 persen menjadi US$1,0854, setelah menguat terhadap dolar dalam delapan dari sembilan sesi perdagangan terakhir. Pejabat ECB telah menegaskan kembali fokus mereka pada inflasi di zona euro, khususnya sektor jasa dan pertumbuhan upah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mohammad Jusuf Adi: Tuntutan POJK 24/2023 Memberatkan
Next Post Rio Darante: Jaga Ekuitas di Atas Aturan Modal Minimum

Member Login

or