Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi terpantau bergerak di zona hijau. Para investor bisa memanfaatkan kondisi itu dengan berinvestasi di pasar modal meski tak ditampik kehati-hatian dan kewaspadaan harus terus dikedepankan guna meminimalisir kerugian.
IHSG Kamis, 7 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.329 dan tak lama kian menguat ke 7.345. Level tertinggi di 7.356 dan terendah di 7.334. Volume perdagangan pagi tercatat 2,52 miliar lembar saham senilai Rp1,15 triliun. Sebanyak 220 saham menguat, 146 saham melemah, dan 244 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Kamis pagi dibuka menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.705 per US$. Perlahan tapi pasti mata uang Garuda sukses kembali ke level Rp15.600 per US$.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke level Rp15.674 per US$ dengan year to date return 1,73 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.665 hingga Rp15.674 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.626 per US$.
|Baca juga: Menggiurkan, BTN (BBTN) Tebar Dividen Rp700,19 Miliar
Di sisi lain, saham-saham Wall Street kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Sementara itu, para pedagang terus mencermati kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Kongres.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2 persen menjadi 38.661,05. Sedangkan indeks S&P 500 melonjak 0,5 persen menjadi 5.104,76. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,6 persen menjadi ditutup di 16.031,54.
Dolar AS merosot
Sedangkan dolar AS merosot ke level terendah dalam satu bulan terhadap euro pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kemajuan inflasi yang berkelanjutan tidak terjamin, meskipun bank sentral masih memperkirakan penurunan suku bunga acuannya pada akhir tahun.
“Jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang diharapkan, mungkin akan tepat untuk mulai mengurangi pembatasan kebijakan pada tahun ini,” kata Powell.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang terhadap enam mata uang, turun 0,30 persen menjadi 103,47. Indeks tersebut telah naik setinggi 104,97, naik sekitar 3,6 persen untuk tahun ini, pada pertengahan Februari, dibantu oleh data ekonomi AS yang kuat. Namun telah melemah karena data terbaru menunjukkan sedikit pelemahan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News