Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dan melemah terbatas dalam range 7.300-7.380.
Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Senin, 19 Februari 2024, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan Jumat (16/2), IHSG ditutup naik +0,44% atau +32,26 poin di level 7.335,54. Selama sepekan (12-16 Februari 2024) IHSG menguat 1,39%. Akselerasi tersebut didorong oleh beli bersih investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp7,67 triliun khususnya pada saham Big Banks menjelang RUPS dan pembayaran dividen. “IHSG hari ini (19/2) diprediksi bergerak mixed dan melemah terbatas dalam range 7.300-7.380.”
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel (retail sales) tahunan pada Desember 2023 tumbuh 0,2% atau lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,1%. Penjualan ritel tersebut ditopang oleh komponen bahan bakar, perlengkapan rumah tangga, serta makanan, minuman dan tembakau. Sementara, penjualan ritel tahunan pada Januari 2024 diperkirakan tumbuh 3,7%.
Dari Mancanegara, penjualan ritel (retail sales) Inggris pada Januari 2024 tumbuh 0,7% yoy, setelah pada bulan sebelumnya terkoreksi dalam sebesar 2,4% yoy. Pertumbuhan penjualan ritel tersebut merupakan yang tertinggi sejak Maret 2022.
|Baca juga: Indeks S&P 500 Cemerlang, Dolar AS Tak Bertenaga
Dari Asia, Jepang mengalami resesi teknikal setelah 2 kuartal beruntun mengalami pertumbuhan ekonomi (PDB) negatif. Pada kuartal IV/2023 pertumbuhan ekonomi Jepang secara tahunan terkoreksi 0,4%, melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 3,3%. Bank Sentral Jepang (BOJ) akan menghilangkan suku bunga negatifnya meskipun ekonomi mengalami pertumbuhan yang lambat. Pasalnya, kebijakan tersebut untuk mengurangi tekanan depresiasi nilai tukar Yen.
Saham Pilihan
Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:
1. BBNI
Buy: 6.000
TP: 6.150
Stop loss: <5.900
BBNI strong bullish di atas MA (5,20,100). Indikator MACD bar histogram positif dan volume stabil menguat.
BBNI sepanjang tahun 2023 melaporkan kenaikan laba bersih 14,2% yoy menjadi Rp20,9 triliun. Sementara, pendapatan bunga bersih (NII) terkoreksi 0,11% yoy menjadi Rp41,28 triliun. Penyaluran kredit tumbuh 7,6% yoy di level Rp695 triliun dengan pertumbuhan DPK 5,4% yoy sebesar Rp 810,73 triliun, dimana CASA mendominasi sebesar 71,2% dari total DPK. BBNI memproyeksikan pertumbuhan kredit di tahun 2024 mencapai 9-11% yoy.
2. MIDI
Buy: 420
TP: 434
Stop loss: <412
MIDI bullish continuation di atas MA (5,20), berpotensi membentuk pola inverse head and shoulder. Indikator MACD bar histogram positif dan stochastic bergerak naik.
|Baca juga: Prediksi IHSG dan 4 Rekomendasi Saham untuk Jemput Rejeki di Awal Pekan
MIDI menargetkan jumlah penambahan Alfamidi dan Lawson baru di tahun 2024 masing-masing sebanyak 200 dan 250 gerai. Sementara belanja modal (Capital Expenditure/Capex) di tahun 2024 diproyeksikan senilai Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal dan hasil right issue pada tahun 2023. MIDI menjadi konstituen baru index MSCI small caps yang mulai berlaku pada 1 Maret 2024.
3. SILO
Buy: 2.280
TP: 2.350
Stop loss: <2.200
SILO sideways cenderung menguat berpotensi membentuk inverse head and shoulder. Indikator stochastic golden cross di area oversold indikasi rebound.
Emiten sektor kesehatan memiliki prospek yang baik sejalan dengan pertumbuhan GDP suatu negara. Pasalnya, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat meningkat. SILO per September 2023 mencatatkan pendapatan Rp8,24 triliun, naik 21,55%, sejalan kinerja top line, laba bersih melonjak 91,20% yoy menjadi Rp858,90 miliar.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
