Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dalam range 6.660–6.800 setelah pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat 1,06%.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Senin, 27 Maret 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan bahwa pada perdagangan Jumat pekan lalu, 24 Maret 2023, IHSG ditutup menguat sebesar +1,06% atau +70,64 poin di level 6.762,61. “IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.660–6.800,” katanya.
Dia menerangkan Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak pada Februari 2023 tumbuh 40,35% yoy mencapai sebesar Rp279,98 triliun. Besarnya capaian tersebut setara dengan 16,30% dari target penerimaan pajak yang ditetapkan APBN 2023. Kontributor utama yaitu dari Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) sebesar 29,8% terhadap total penerimaan pajak Februari 2023. Penerimaan pajak tersebut dipicu oleh harga komoditas yang tinggi, pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang impresif serta dampak dari implementasi UU harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
Dari mancanegara, sambung dia, S&P Global Composite PMI Flash Amerika Serikat pada Maret 2023 tercatat ekspansif di level 53.3, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang tercatat 50,1, untuk S&P Global Manufacturing Amerika Serikat pada Maret 2023 tercatat di level 49,3, dan S&P Global Services PMI Flash tercatat di level 53.8. Sementara itu, Singapura melaporkan tingkat inflasi pada Februari 2023 di level 6,3% yoy, core inflation Singapore tercatat di level 5,5% yoy. Adapun inflasi tersebut masih terbilang tinggi dan jauh diatas rata-rata historis inflasi Singapura.
|Baca juga: MARKET REVIEW: GOTO, BUKA, & LPKR Sokong Penguatan IHSG
Adapun saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas yang dapat ditransaksikan pada perdagangan hari ini adalah:
1. ANTM
Buy : 1.895
TP : 1.955
Stop loss : 1.865
Doji candle dengan volume up signifikan indikasi akumulasi, stochastic di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
Kinerja ANTM FY22 mencatat laba bersih yang tumbuh 105% yoy mencapai sebesar Rp3,82 triliun. Hal tersebut didorong dari penjualan yang tumbuh 19% yoy mencapai sebesar Rp45,93 triliun. Emas menjadi kontributor utama kenaikan penjualannya yakni sebesar 69% terhadap total penjualan ANTM. Prospek ANTM ke depan masih akan positif sering permintaan emas global yang tinggi serta penyelesaian pembangunan pabrik feronikel 13.500 TNi di Halmahera Timur yang mendukung ekosistem baterai listrik.
2. SMRA
Buy :525
TP : 545
Stop loss: <500
Doji candle dengan volume up signifikan indikasi akumulasi berpotensi rebound. Stochastic di area netral dan MACD bar histogram bearish terbatas.
Net profit SMRA full year 2022 tercatat tumbuh 93% yoy mencapai sebesar Rp625 miliar. Pendapatan tumbuh 2,7% yoy mencapai Rp5,7 triliun. Prospek SMRA ke depan positif dengan adanya potensi dari kenaikan laba bersih dipicu kenaikan pendapatan di tengah suku bunga dalam negeri yang dipertahankan serta didorong oleh pembukaan pusat perbelanjaan baru di tahun 2023 yakni diantaranya Summarecon Villagio Jakarta Luxury pada kuartal III/2023 dan Sumarecon mall Bandung pada kuartal IV/2023.
3. INDF
Buy : 6.325
TP : 6.525
Stop loss : 6.125
Mulai rebound setelah breakout rounding bottom pattern disertai volume up signifikan. Stochastic goldencross di area nettral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
Kinerja INDF berpotensi positif sepanjang 2022 diantaranya karena INDF yang telah berhasil meningkatkan Average Selling Price produknya sejak akhir tahun lalu dan harga komoditas bahan baku yang mulai melandai seperti harga CPO yang menurun. Secara valuasi INDF memiliki PBV 0,61x dibawah PBV rata-rata historikal 5 tahun sebesar 0,8x (undervalue).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News