1
1

IHSG Diprediksi Rebound, Ajaib Sarankan Koleksi Saham MBMA, TINS, ADMR

Seorang pekerja sedang melintas di layar screen Bursa Efek Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak rebound dalam range 7.480-7.575.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Selasa, 01 Oktober 2024, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan Senin, (30/9/2024), IHSG ditutup turun -1,86% atau -142,80 poin ke level 7.527. “IHSG hari ini (1/10/2024) diprediksi bergerak rebound dalam range 7.480-7.575.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG melemah signifikan diakhir perdagangan September 2024. Jika diakumulasikan pergerakan IHSG sepanjang bulan September 2024 terkoreksi -1,86%. Aksi profit taking terjadi khususnya pada saham Big Caps. Investor asing melakukan outflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp3,10 triliun (30/9/2024).

Di sisi lain, indeks PMI manufaktur Indonesia versi S&P Global pada September 2024 masih berada di level kontraktif sebesar 49,7%. Melemahnya aktivitas manufaktur diakibatkan turunnya jumlah pesanan baru, ekspor, dan output produksi. Jika diakumulasikan, indeks PMI manufaktur Indonesia berada di level kontraksi dalam 3 bulan beruntun.

|Baca juga: AUTO, MDKA, PGEO, hingga PTBA Wajib Masuk Daftar Saham Dikoleksi Hari Ini

Dari mancanegara, Wall Street ditutup menguat terbatas. Selama perdagangan bulan September 2024, indeks Nasdaq, S&P 500 dan Dow Jones masing-masing mengalami kenaikan +2,48%, +2,02%, +1,85%. Pelaku pasar merespon positif keputusan pemangkasan suku bunga 50 bps dalam FOMC September 2024.

Dari Asia, Indeks PMI Manufaktur versi caixin China pada September 2024 berada di level kontraksi. Rilis tersebut berbanding terbalik jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang masih berada di level ekspansif sebesar 50,4. Jumlah pesanan baru turun ke level terendah dalam 2 tahun terakhir dan permintaan ekspor menyusut paling dalam dalam 13 bulan terakhir. Upaya Cina memulihkan konsumsi domestik dilakukan dengan menerapkan kebijakan ekspansif. Pekan lalu, Bank Sentral China (PBoC) menurunkan suku bunga pinjaman jangka menengah (MLF) yang jatuh tempo dalam 1 tahun sebesar 30 bps menjadi 2%.

 

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. MBMA
Buy: 585
TP: 610
Stop loss: 560

MBMA berpotensi bullish reversal dalam jangka pendek diikuti dengan volume yang menguat signifikan. Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

|Baca juga: Saham Big Cap Undervalued Layak Dikoleksi

Harga komoditas nikel LME naik +3,02% ke level US$17.493 per ton (30/9/2024). Kenaikan tersebut sejalan dengan kebijakan moneter ekspansif dari berbagai Bank Sentral untuk mendorong ekonomi.  Sementara, per Juni 2024 MBMA melaporkan laba bersih senilai US$19,65 juta atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih melaporkan rugi bersih US$20,39 juta. Dari sisi top line, pendapatan MBMA tumbuh 162% yoy menjadi US$921,64 juta

2. TINS
Buy: 1.155
TP: 1.195
Stop loss: 1.300

TINS bullish continuation setelah breakout di atas 1.100. Pergerakan harga di atas MA 5,20,100. Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

|Baca juga: Aset Tembus Rp2.258 Triliun hingga Kuartal II/2024, Bos Bank Mandiri Bilang Begini!

Per Juni 2024, laba bersih TINS tumbuh 2,570% yoy dan mencapai 151% dari target TINS menjadi Rp434,48 miliar. Sementara, pendapatan tumbuh 14% yoy menjadi Rp5,21 triliun. Adapun, sektor metal mining diuntungkan ketika ekonomi ekspansif sejalan dengan proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed.

3. ADMR
Buy: 1.450
TP: 1.500
Stop loss: 1.430

ADMR masih dalam tren bullish di atas MA 5,20,100. Volume cenderung menguat dengan  Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

Per Juni 2024, ADMR membukukan pendapatan sebesar US$607 juta atau tumbuh 31% yoy. EBITDA operasional naik 40% yoy menjadi US$329,5 juta. Sementara laba bersih ADMR tercatat US$248,7 juta atau naik 52% yoy. Kinerja tersebut turut ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan volume produksi batubara metalurgi.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos DBS Sebut Obligasi Lebih Cuan dari Saham, Ini Alasannya!
Next Post Bank Mandiri Dorong Pengolahan Limbah Kopi Jadi Produk yang Mendatangkan Cuan

Member Login

or