Media Asuransi, JAKARTA– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menghijau atau bertambah 150,99 poin atau melonjak 2,37 persen ke level 6.531,39 pada akhir perdagangan Rabu, 5 Maret 2025.
Tarif impor AS terhadap barang asal Kanada dan Meksiko mulai berlaku hari ini. Demikian pula tarif tambahan 10 persen pada barang asal China.
|Baca juga: Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS Respons Pelonggaran Tarif AS
Namun tak lama berselang muncul pernyataan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick yang menyatakan akan melonggarkan tarif AS ke barang asal Kanada dan Meksiko. Selain itu prospek ekonomi China juga menjadi katalis positif mengungkit rupiah.
Pelaku pasar optimistis setelah Perdana Menteri China, Li Qiang mengatakan target pertumbuhan ekonomi China tetap di angka 5 persen tahun ini. Hal ini menimbulkan ekspektasi akan ada lebih banyak stimulus dari pemerintaj China ke pelaku ekonomi.
|Baca juga: IHSG Sesi I Menguat Respons Optimisme Ekonomi China
Menambah sentimen positif, Beijing mengungkapkan rencana untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus berjangka sangat panjang senilai 1,3 triliun yuan. Langkah ini diharapkan dapat merangsang investasi dan mendukung proyek infrastruktur, yang selanjutnya berkontribusi pada ekspansi ekonomi.
Pemerintah juga menguraikan target ekonomi utama lainnya, termasuk rasio defisit terhadap PDB sebesar 4 persen, tingkat pengangguran perkotaan sebesar 5,5 persen, dan indeks harga konsumen sebesar 2 persen. Target-target ini secara kolektif bertujuan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah 2,14 persen atau 139 poin ke level 6.380,40 di Selasa karena pemberlakuan tarif AS ke Kanada, Meksiko dan tambahan tarif ke China.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News