1
1

IHSG Kebakaran, Analis Sebut Penerapan Tarif AS Jadi Biang Keroknya!

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana usai libur panjang Lebaran terlihat tidak baik-baik saja. Bahkan, pada Selasa, 8 April 2025, sempat dilakukan tindakan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG mengalami tekanan cukup tajam atau melebihi delapan persen pada perdagangan Selasa, 8 April. Kondisi itu yang membuat BEI memutuskan untuk melakukan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt.

Nafan mengungkapkan faktor yang menyebabkan indeks mengalami koreksi cukup dalam ialah keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif resiprokal kepada sejumlah negara termasuk Indonesia. Keputusan ekstrem itu menjadi pemicu utama anjloknya perdagangan saham.

|Baca juga: Mengenal Apa Itu Trading Halt? Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya!

|Baca juga: Berikut Klarifikasi Allianz Indonesia terkait Isu PHK Sepihak

“Permasalahannya apa? Ini kalau dari global, kebijakan Trump yang mengumumkan tarif resiprokal pada 2 April,” ucapnya, kepada Media Asuransi, dikutip Rabu, 9 April 2025.

Menurutnya penerapan tarif resiprokal memiliki efek yang luar biasa. Bahkan, sudah banyak negara yang terkena dampaknya. Kondisi itu kian diperparah saat China merespons dengan memberlakukan balasan yang akhirnya meningkatkan intensitas konflik perang dagang.

Sedangkan bagi Indonesia, tarif yang dikenakan oleh Donald Trump mencapai sebesar 32 persen. “Oke kalau terkait dengan Indonesia, ya pasti Indonesia memang terkena tarif 32 persen,” ujar Nafan.

Guna merespons pengenaan tarif itu, pemerintah telah mengutus tiga menteri ke AS untuk melakukan lobi atau negosiasi. Menteri yang diutus yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

“Ya anggap saja untuk melobi atau renegosiasi ulang terkait dengan general system of preference. Tujuannya supaya kita bisa memitigasi terkait dengan tarif resiprokal yang dilakukan oleh Trump,” jelas Nafan.

Selain itu, Nafan berpendapat, Indonesia harus bisa memanfaatkan diplomasi sebagai anggota ASEAN guna menekan dampak buruk dari penerapan tarif Trump. Hal tersebut bisa dimulai dengan meningkatkan hubungan bilateral, misalnya, dengan Malaysia.

|Baca juga: IHSG Dibuka Anjlok, BEI Berlakukan Trading Halt Selama 30 Menit

|Baca juga: Surat Utang Milik BCA senilai Rp435 Miliar Akan Jatuh Tempo

“Jadi memang harus dimaksimalkan. Dari ASEAN kita juga bisa manfaatkan melalui keanggotaan kita di APEC dan juga keanggotaan kita di G20, misalnya,” sebutnya.

Meski demikian, tambahnya, pelemahan IHSG yang terjadi bisa menjadi kesempatan bagi para investor untuk membeli saham yang sedang mengalami diskon. “Karena pergerakan IHSG sudah terdiskon. (Banyak saham) sudah undervalued. Jadi seperti itu saran pada investor baik investor baru maupun investor lama,” pungkas Nafan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Saham Diprediksi ‘Bergejolak’ Merespons Tarif Resiprokal Trump
Next Post Pendapatan Bunga Bersih Krom Bank Naik 125%

Member Login

or