Media Asuransi – Laju Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) diperkirakan memasuki area jenuh beli setelah berada dalam tren positif selama hampir 2 pekan.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG kembali menguat dengan berhasil menguji resistance 5.550.
Dia menjelaskan, Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi dengan indikator MACD yang divergence negatif. Indikator RSI memiliki momentum yang terkonsolidasi pada area jenuh beli.
“Pergerakan IHSG secara teknikal akan menguat tertahan menguji support resistance 5.550-5.600,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 19 November 2020.
Menurutnya, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; TBIG, GGRM, HMSP, KLBF, SILO, TOWR, dan UNVR.
Kemarin, IHSG (+0,50 persen) ditutup naik setengah persen atau 27,58 poin ke level 5.557,52 dengan saham-saham di sektor pertambangan (+1,36 persen) dan keuangan (+0,94 persen) menjadi pendorong penguatan.
“Optimisme investor terhadap perusahaan raksasa baterai asal korea selatan yakni LG Chem Ltd yang akan bekerja sama untuk mendorong hilirisasi nikel di dalam negeri untuk baterai mobil listrik di Indonesia menjadi salah satu faktor. Sehingga kabar pembentukan Holding perusahaan pembuat baterai di Indonesia kian memanas,” jelas Lanjar.
Saham ANTM (+4,20 persen) dan INCO (+1,97 persen) naik, sedangkan saham GIAA (+18,79 persen) dan KRAS (+9,95 persen) naik signifikan menyambut keputusan pemerintah terhadap rencana suntikan modal kepada kedua perusahaan BUMN tersebut. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp722,25 miliar.
Sementara itu, Indeks saham di Jepang ditutup terkoreksi mendekati sepersen. Indeks Nikkei (-1,10 persen) dan TOPIX (-0,81 persen) turun sedangkan indeks Hang Seng (+0,35 persen) dan CSI300 (-0,06 persen) menguat terkonsolidasi yang seakan mengabaikan ancaman komisi sekuritas dan bursa AS terhadap rencana mengeluarkan perusahaan China dari bursa saham AS. Indeks berjangka di AS dan Eropa yang merosot karena investor mempertimbangkan peningkatan kasus Covid-19 menjadi salah satu faktor. Ibu kota Jepang meningkatkan peringatan Covid-19 ke level tertinggi.
Adapun, Bursa Eropa mayoritas melemah dengan indeks DAX (-0,20 persen), FTSE 100 (-0,43 persen) dan EUROSTOXX (-0,32 persen) dibuka pada zona negatif mengiringi indeks berjangka yang turun lebih dulu. Tanda-tanda bahwa Inggris dan Uni Eropa mendekati terobosan Brexit pada awal minggu depan tertutup dengan kasus Covid-19 yang mengancam lockdown di beberapa daerah di Eropa.
“Selanjutnya investor akan terfokus pada pembicaraan Brexit yang tampaknya akan berlanjut ketika Inggris dan UE mendekati tenggat waktu terbaru serta menanti keputusan bank Indonesia pada kebijakan suku bunga dari dalam negeri,” pungkas Lanjar. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News