Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, ditutup terkoreksi. IHSG melemah 0,54 persen atau 37,03 poin ke level 6.832,14. Gencatan senjata antara Iran dan Israel dinilai rapuh dan kekhawatiran masih menghantui pelaku pasar.
|Baca juga: Fitch Meningkatkan Outlook Asuransi Sinar Mas ke Positif, Seiring Peningkatan Permodalan dan Profitabilitas
“Meski jadi angin segar jangka pendek, kami menilai gencatan ini masih rapuh dan lebih bersifat simbolis. Isu utama seperti program nuklir Iran dan konflik proksi di kawasan belum selesai, sehingga risiko geopolitik tetap tinggi dan bisa memicu gejolak harga energi kapan saja,” ujar Karinska Prayitno, Analis Mirae Asset Sekuritas.
Klaim AS bahwa serangan udaranya menghancurkan kemampuan nuklir Iran dibantah oleh kalangan intelijennya sendiri. Serangan AS dinilai hanya menundanya beberapa bulan, menurut penilaian awal intelijen AS, yang bertentangan dengan komentar Trump sebelumnya bahwa program nuklir Iran telah “dihancurkan”.
|Baca juga: Mau Cari Cuan? ACES, BBCA, BULL, dan FORE Wajib Dipantau Hari Ini
Indeks keyakinan konsumen Amerika secara tak terduga memburuk pada Juni karena rumah tangga semakin khawatir tentang ketersediaan lapangan kerja, indikasi lain bahwa kondisi pasar tenaga kerja melemah di tengah meningkatnya ketidakpastian dari tarif Trump. Hal ini berdampak pada peluang penurunan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell menyebutkan inflasi tinggi akibat tarif Trump akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menurunkan bunga. Trader Fed funds futures sekarang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 60 basis poin untuk 2025, dengan langkah pertama diprediksi terjadi pada pertemuan September.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News