1
1

IHSG Pagi di Akhir Pekan Dibuka Menguat

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan dibuka menguat. Meski mengalami penguatan, namun para investor harus tetap berhati-hati dan mengedepankan kewaspadaan guna menjaga agar keuntungan yang sudah diperoleh di pasar modal tidak tergerus.

IHSG Jumat, 5 Januari 2024, perdagangan pagi dibuka menghijau di 7.360. Level tertinggi di 7.403 dan terendah di 7.367. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 3,3 miliar lembar saham senilai Rp1,66 triliun. Sebanyak 218 saham menguat, sebanyak 210 saham melemah, dan sebanyak 226 saham stagnan.

Bursa Wall Street beragam

Sementara itu, bursa saham di Wall Street berakhir beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Data pekerjaan sektor swasta yang lebih baik dari perkiraan memicu kekhawatiran bahwa pasar keuangan mungkin terlalu antusiasme terhadap penurunan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average menyelesaikan hari ini dengan datar di 37.440. Sedangkan S&P 500 berbasis luas turun 0,3 persen menjadi 4.688,68. Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi memperpanjang kemerosotan baru-baru ini hingga mengakhiri hari dengan turun 0,6 persen menjadi 14.510.

|Baca: KAI Tanggapi Insiden Kecelakaan Adu Banteng KA Turangga Vs KA Lokal Bandung

Bank sentral AS atau Federal Reserve baru-baru ini memberi isyarat bahwa mereka memperkirakan terjadi penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Hal tersebut karena inflasi terus menurun menuju target jangka panjang sebesar dua persen yang ditetapkan oleh para pengambil kebijakan.

Namun pasar mengindikasikan para pedagang memperkirakan sebanyak enam pengurangan dalam periode yang sama, sesuatu yang tampaknya semakin tidak mungkin terjadi mengingat data ekonomi yang terus kuat.

“Untuk mendapatkan penurunan suku bunga yang telah diperhitungkan pasar makadata harus mulai menunjukkan angka yang jauh lebih lemah. Pasar bertahan cukup baik jika Anda benar-benar menghilangkan saham-saham teknologi,” kata Karl Haeling dari LBBW.

Di antara masing-masing perusahaan, kesengsaraan Apple baru-baru ini terus berlanjut, dengan raksasa teknologi itu ditutup turun 1,3 persen setelah sahamnya diturunkan peringkatnya oleh para analis. Perusahaan energi APA mengalami penurunan harga saham lebih dari tujuh persen setelah mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi Callon Petroleum.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Anak Usaha PTPP, PP Energi, Divestasi Lini Energi Terbarukan untuk Perkuat Keuangan
Next Post Kurs Rupiah Perdagangan Pagi Tertekan di Rp15.516/US$

Member Login

or