Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Sesi I Jumat, 7 Februari 2025, di zona merah. IHSG anjlok 151,11 poin atau 2,2% ke level 6.724,42 masih terimbas data stagnannya pertumbuhan ekonomi di tahun lalu.
Anjloknya saham Barito Renewables Energy (BREN) juga menjadi pemberat IHSG hari ini. Saham emiten Prajogo Pangestu ini jatuh 19,94 persen ke posisi Rp7.025/saham, dan saham Petrindo Jaya Kreasi (Saham CUAN) yang ambles 19,96 persen ke posisi Rp11.325/saham.
Volume transaksi tercatat sebanyak 9,81 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp7,22 triliun. Frekuensi yang terjadi sebanyak 759 ribu kali. Sebanyak 424 saham mengalami pelemahan, dan hanya ada 179 saham menguat. Sedangkan 176 saham tidak bergerak.
|Baca juga: Rupiah Loyo Dihajar Panasnya Perang Tarif AS vs Kanada
Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat IHSG Kamis kemarin mencatat penurunan terbesar dalam lebih dari empat bulan, anjlok 2,1% dan ditutup pada 6.875,5—level terendah sejak Juni tahun lalu.
Beberapa saham perbankan berkapitalisasi besar mengalami penurunan tajam, termasuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang masing-masing turun 7,7 persen, 4,1 persen, dan 1,9 persen. Saham unggulan lainnya di luar sektor perbankan juga melemah signifikan, dengan ASII dan TLKM masing-masing turun 4,0 persen dan 2,3 persen.
|Baca juga: IHSG Melemah di Tengah Pembalasan Tarif oleh China
“Pasar bereaksi negatif terhadap rilis laporan keuangan BMRI untuk kuartal empat 2024, yang menunjukkan penurunan tajam secara kuartalan sebesar 11 persen QoQ, serta kondisi likuiditas yang semakin ketat, sebagaimana tercermin dalam rasio loan to deposit ratio (LDR) yang naik menjadi 98 persen (vs. 86 persen pada kuartal empat 2023), membatasi ruang pertumbuhan kredit ke depan,” urai riset tersebut.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News