Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I perdagangan Rabu, 5 Februari 2025, ditutup melemah 40,87 poin atau 0,58% ke level 7.030. Aksi ambil untung menjadi pemberat IHSG siang ini setelah kemarin IHSG rebound merespons ditundanya penerapan tarif impor oleh AS.
Data terbaru menunjukkan bahwa PMI Jasa Caixin China pada bulan Januari tercatat sebesar 51,0, lebih rendah dibandingkan angka 52,2 pada bulan Desember. Hal ini menunjukkan adanya perlambatan dalam aktivitas sektor jasa di negara tersebut.
|Baca juga: IHSG Mengalami Pemulihan di Akhir Perdagangan Selasa
Tim Riset Mirae Asset Sekuritas menjelaskan ketidakpastian global cenderung meningkat dalam beberapa hari terakhir, dimulai dari penandatanganan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu lalu kepada barang impor dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk 10% terhadap impor dari China.
|Baca juga: Market Brief: Wall Street Cetak Kinerja Gemilang Usai Donald Trump Memenangkan Pilpres AS
Trump kemudian menunda kenaikan tarif kepada Kanada dan Meksiko selama 30 hari. Setelah meredanya tensi antara AS dengan Kanada dan Meksiko, Menteri Keuangan China mengeluarkan pernyataan rencana pemberlakuan tarif 15 persen terhadap impor batu bara dan LNG dari AS mulai tanggal 10 Februari 2025.
“Kami melihat potensi peningkatan volatilitas pasar berlanjut, meski kemarin indeks Dollar (DXY) cenderung melemah cukup dalam kemarin ke posisi 107,96 dari 108,99 sehari sebelumnya dan Rupiah kemarin menguat ke posisi 16.345,” urai riset tersebut.
Investor asing dalam dua hari terakhir mencatatkan net sell secara akumulasi sebesar Rp465,3 miliar di tengah rebound IHSG kemarin ke level 7.073,5, didorong oleh kenaikan harga saham TPIA dan BREN, masing-masing menguat 14 persen dan 5,7 persen.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News