Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan 0,99 persen atau 65 poin ke level 6.451 pada penutupan sesi I perdagangan awal pekan, Senin, 17 Maret 2025.
IHSG dibuka di level 6.516 namun kemudian mengalami tekanan jual di tengah sentimen resesi ekonomi AS yang makin nyata. Hal ini terlihat dari pelemahan rupiah pada pukul 12.00. Rupiah diperdagangkan di Rp16.382 per dolar AS, melemah 32 poin atau 0,20 persen dibandingkan Jumat sore di level Rp16.350 per dolar AS.
Sebanyak 296 saham tercatat menguat, 290 saham melemah, dan 210 saham stagnan. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi 6.557 dan terendah 6.446.
Selain dari eksternal, melemahnya IHSG dan rupiah juga karena terpapar berita makroekonomi RI yang tidak menggembirakan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) secara berturut-turut pada Januari dan Februari 2025 mengalami deflasi secara bulanan. Meski terjadi inflasi secara tahunan sebesar 0,76%, IHK pada Januari 2025 mengalami deflasi 0,76% secara bulanan.
Tren itu berlanjut pada Februari 2025 yang mencatatkan deflasi 0,48% secara bulanan. Deflasi bahkan juga terjadi secara tahunan, yaitu sebesar 0,09%. Adapun deflasi terakhir kali terjadi 25 tahun lalu, tepatnya pada Maret 2000 sebesar 1,10 persen.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News