1
1

Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Terjaga di Level Optimis

Suasana salah satu Mall di Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2024 yang berada dalam area optimis (>100) yaitu sebesar 125,2.

“Kuatnya keyakinan konsumen pada Mei 2024 didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap optimis,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 11 Juni 2024.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 115,4 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2024 tercatat sebesar 135,0. Pada Mei 2024 keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran.

Optimisme tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1-Rp5 juta. Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Mei 2024 juga terpantau optimis pada seluruh kelompok usia. Secara spasial, IKK meningkat di beberapa kota yang disurvei, terbesar di Kota Manado (9,6 poin), diikuti Makassar (5,8 poin) dan DKI Jakarta (2,8 poin). Sementara itu, sebagian besar kota lainnya mencatat penurunan IKK, terutama di Kota Pontianak (7,6 poin), diikuti Medan (6,9 poin) dan Banten (6,7 poin).

|Baca juga: Survei Bank Indonesia: Meningkat, Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi

Pada Mei 2024 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari IKE Mei 2024 yang berada pada area optimis sebesar 115,4. Tetap terjaganya IKE Mei 2024 terutama didorong optimisme pada semua komponen pembentuknya, tertinggi pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 119,9.

Sementara itu Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) juga tetap terjaga pada area optimis. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 113,6 dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama 112,7.

Secara spasial, beberapa kota mencatat peningkatan IKE, terbesar di Kota Manado (4,0 poin), diikuti Padang (3,7 poin) dan DKI Jakarta (3,5 poin). Sementara itu, kota-kota lainnya mencatat penurunan IKE, terutama di Kota Medan (15,1 poin), diikuti Pontianak (13,3 poin) dan Banjarmasin (10,6 poin).

Pada Mei 2024, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini terpantau tetap kuat pada seluruh kelompok pengeluaran. Indeks tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp4,1-Rp5 juta. Sementara berdasarkan usia, responden dengan usia 31-40 tahun mencatatkan optimisme yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya.

Selanjutnya, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini juga terindikasi tetap optimis. Peningkatan indeks tertinggi tercatat pada responden dengan tingkat pendidikan pascasarjana. Berdasarkan kelompok usia, indeks tetap kuat pada seluruh kelompok usia.

 

Indeks Ekspektasi Konsumen

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau tetap kuat. Hal ini tecermin dari IEK Mei 2024 yang berada dalam zona optimis sebesar 135,0. Tetap kuatnya IEK ditopang oleh ekspektasi penghasilan sebesar 139,0. Sementara itu, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha juga tercatat berada dalam zona optimis masing-masing sebesar 134,5 dan 131,6.

|Baca juga: Porsi Pendapatan Konsumen untuk Konsumsi Naik, Tabungan Turun

Secara spasial, sebagian kota mencatat peningkatan IEK, terbesar di Kota Manado (15,2 poin) disusul Makassar (8,0 poin) dan Mataram (3,8 poin). Sementara itu, sebagian besar kota lainnya mencatat penurunan IEK, terutama di Kota Bandar Lampung (9,7 poin) disusul Banten (7,0 poin) dan Padang (6,8 poin).

Pada Mei 2024 peningkatan ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp3,1-Rp4 juta. Dari sisi usia, indeks tertinggi tercatat pada kelompok usia 31-40 tahun.

 

Kondisi Keuangan Konsumen

Rasio konsumsi terhadap pendapatan pada Mei 2024 sedikit menurun. Pada Mei 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 73,6 persen menjadi sebesar 73,0 persen.

Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) mengalami sedikit peningkatan dari 9,7 persen menjadi sebesar 10,3 persen. Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabildibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 16,6 persen.

Rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau menurun pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1-Rp4 juta per bulan. Sementara itu, porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada hampir semua tingkat pengeluaran responden.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Nilai Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI Persoalan Biasa Nasabah dan Bank
Next Post BCA Bantu Revitalisasi Kebun Kopi di Bogor, Targetkan Kenaikan Produksi 120%

Member Login

or