Media Asuransi, GLOBAL – Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun tapi Dow Jones menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi karena pasar menantikan data ketenagakerjaan utama Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi.
Mengutip The Business Times, Kamis, 5 September 2024, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,1 persen menjadi 40.974,97. Indeks S&P 500 secara luas turun 0,2 persen menjadi 5.520,07 dan Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi melemah 0,3 persen menjadi 17.084,30.
|Baca juga: Munich Re dan Swiss Re Tetap Jadi Raksasa Reasuransi Global Terbesar
“Federal Reserve mengatakan pengusaha lebih selektif dalam merekrut, mengutip kekhawatiran tentang permintaan dan prospek ekonomi yang tidak pasti,” ungkap Beige Book berkala bank sentral tentang kondisi ekonomi.
Aksi jual di Wall Street
Di sisi lain, yen Jepang menguat terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu lantaran investor beralih ke aset yang lebih aman setelah aksi jual tajam di Wall Street pada sesi sebelumnya, yang dipicu oleh kekhawatiran tentang ekonomi AS dan valuasi sektor teknologi.
|Baca juga: Reethau Group dan Pertagas Niaga Teken Kontrak Proyek LNG Senilai Rp1 Triliun
Yen menguat sebanyak 0,4 persen menjadi 144,89 per dolar sebelum terakhir diperdagangkan naik sekitar 0,3 persen pada 144,95 pada pukul 11.44 GMT, menyusul reli satu persen semalam. Franc Swiss, aset safe haven lainnya, menguat sebanyak 0,3 persen menjadi 0,84735 per dolar sebelum diperdagangkan hampir datar.
“Dolar AS melemah terhadap mata uang berimbal hasil rendah karena mata uang tersebut mendapat tawaran dari lingkungan risk-off. Namun, yang berbeda dari Agustus adalah suku bunga AS tidak terlalu banyak berpartisipasi. Tampaknya ini lebih merupakan kisah ekuitas,” kata Kepala Strategi G10 FX BNP Paribas Alex Jekov.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News