1
1

Indonesia dan Jepang Sepakati Task Force Transisi Energi

Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Direksi JBIC dan Penasihat Khusus untuk Kabinet Jepang, Tadashi Maeda dalam persetujuan pembentukan Task Force. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) dan Penasihat Khusus untuk Kabinet Jepang, Tadashi Maeda, menyetujui pembentukan Satuan Tugas (Task Force) untuk pelaksanaan Transisi Energi dan Infrastruktur, kerja sama Indonesia dan Jepang.

“Jepang melalui JBIC dan METI menyediakan pendanaan untuk proyek-proyek kerja sama dalam Task Force ini melalui Green Innovation Fund sebesar dua triliun yen setiap tahun atau sekitar Rp207 triliun per tahun. Pendanaan ini dapat membantu percepatan transisi energi di Indonesia,” tegas Menko Airlangga Hartato dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu, 24 September 2023.

|Baca juga: Pemerintah Lepas 2.000 Peserta Pemagangan Asal RI ke Jepang

Selain menyepakati Satuan Tugas, Menko Airlangga dan Maeda juga membahas Joint Crediting Mechanism (JCM) dan proyek-proyek potensial lainnya yang akan diimplementasikan di bawah kerangka Asia Zero Emmission Community (AZEC).

Skema JCM sendiri merupakan kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang memungkinkan pihak swasta kedua negara untuk berpartisipasi dalam aksi penurunan emisi. Implementasi JCM juga memiliki kontribusi penting dalam perumusan kebijakan nilai ekonomi karbon nasional dan memberikan contoh nyata bagi sektor swasta sehingga lebih yakin untuk melakukan investasi pada teknologi rendah karbon secara mandiri.

“Dengan dukungan Jepang, sampai saat ini terdapat 54 proyek JCM dan lebih dari 115 studi kelayakan terkait upaya penurunan emisi di Indonesia,” ujar Airlangga.

Di sisi lain, dalam pertemuan tersebut, juga dibahas beberapa sektor potensial meliputi pengembangan pembangkit tenaga air (hydropower plant) di Kayan, Kalimantan Utara untuk menggantikan PLTU di Jawa, pengembangan teknologi efisien untuk Pembangkit Listrik Geotermal, Carbon Capture, Utilizaton, and Storage (CCUS), blue urea serta revitalisasi kawasan gambut dengan teknologi Jepang. Airlangga pun menyatakan telah menugaskan kementeriannya bersama JBIC dan METI untuk mendiskusikan detail teknis pembahasan isu tersebut.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Bruto Asuransi Umum AS Diperkirakan Capai US$2,18 Triliun pada 2023
Next Post Menaker Tinjau Pilot Project Desa Migran Produktif

Member Login

or