Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia dan Vietnam memperkuat kerja sama dalam sektor industri, terutama kendaraan listrik. Kolaborasi ini diharapkan mendorong peningkatan investasi baru di sektor industri yang berujung pada pertumbuhan ekonomi kedua negara.
“Vietnam adalah salah satu negara mitra dagang utama bagi Indonesia. Secara keseluruhan total perdagangan Indonesia dan Vietnam terus mengalami peningkatan. Pada 2022, nilai perdagangan kedua negara sebesar US$13,3 miliar,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 13 Januari 2024.
|Baca: Akhir Pekan, Rupiah Perdagangan Sore Perkasa di Rp15.550/US$
Pada pertemuan kedua menteri tersebut, Menperin menyampaikan, pada 2023, Indonesia sukses menjadi tuan rumah pada Keketuaan ASEAN dengan mengusung tema ‘Epicentrum of Growth‘. Salah satu kesepakatan yang telah dicapai, yakni pembentukan task force yang bertugas untuk meningkatkan penurunan karbon dan Good Regulatory Practice (GRP).
“Kami mengusulkan perlunya kerja sama pengembangan ekosistem industri baik bilateral maupun wadah ASEAN,” ujarnya.
Mengundang Vietnam untuk turut berkolaborasi
Menperin menambahkan Indonesia mengundang Vietnam untuk turut berkolaborasi mendorong keterlibatan sektor swasta dalam ASEAN Industrial Project Based Initiative (AIPBI), yang merupakan usulan Kementerian Perindustrian RI.
Menperin Vietnam Nguyen Hong Dien menyambut baik usulan Menperin Agus untuk melakukan kerja sama bidang industri karena Vietnam perlu banyak belajar dari Indonesia. Vietnam pun mengapresiasi Keketuaan ASEAN Indonesia pada 2023 yang menghasilkan banyak prioritas pengembangan ekonomi, termasuk di sektor industri.
“Kami akan menjalin kerja sama industri yang dilakukan secara bilateral dan setelahnya dapat diperluas di tingkat ASEAN,” ujarnya.
Vietnam juga mengusulkan kerja sama di bidang teknologi digital, semikonduktor, dan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Apalagi kedua negara memiliki SDA melimpah seperti nikel di Indonesia dan tanah jarang di Vietnam yang sangat diperlukan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News