Media Asuransi, JAKARTA – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mencatat penurunan yang positif dalam jumlah beban klaim pada kuartal I/2023. Penurunan ini disebabkan oleh pengurangan kenaikan cadangan klaim dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Pada kuartal I/ 2023, terjadi peningkatan cadangan klaim sebesar Rp87 miliar dibandingkan posisi 31 Desember 2022. Ini menunjukkan adanya peningkatan outstanding klaim sebesar Rp87 miliar. Meskipun peningkatan ini lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang mencapai Rp163 miliar, namun perlu dicatat bahwa secara keseluruhan, cadangan klaim masih mengalami peningkatan jika dibandingkan posisi akhir tahun 2022.
Hal ini merupakan strategi perusahaan untuk tetap konservatif melakukan pencadangan klaim sebagai bentuk antisipasi pembayaran klaim yang saat ini masih dalam proses sampai pada saat diputuskan untuk settled,” kata Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, dalam keterangan resmi, Senin, 31 Juli 2023.
Benny menjelaskan bahwa peningkatan cadangan klaim yang lebih rendah pada kuartal I/2023 didorong oleh beberapa faktor positif, antara lain peningkatan pembayaran klaim yang telah diselesaikan serta perbaikan portofolio bisnis yang dilakukan pada 2022. Hal ini memberikan harapan untuk hasil underwriting yang lebih baik pada tahun 2023.
|Baca juga: Indonesia Re Fokus Penerapan Standar Underwriting yang Ketat untuk Tingkatkan Layanan
“Dengan adanya penurunan yang positif dalam jumlah beban klaim, Indonesia Re menunjukkan upaya dalam mengelola klaim dengan lebih efektif dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang handal kepada ceding companies,” ungkapnya.
Dari sisi pelayanan klaim, Indonesia Re dalam acara Claim Forum 2023 berperan aktif mengajak ceding companies untuk berperan melawan fraud yang merugikan industri perasuransian di Indonesia. Selain itu Indonesia Re semakin rutin berkoordinasi dengan ceding companies agar melengkapi data dan informasi penyelesaian klaim dalam rangka mengurangi pencadangan klaim yang sudah cukup lama. Penggunaan sistem host to host dalam penyelesaian klaim juga telah dilaksanakan pada bulan Juli ini sebagai langkah percepatan penyelesaian klaim.
Dia katakan bahwa penurunan rasio solvabilitas Indonesia Re di kuartal pertama dari 122,41% menjadi 121,05%, hal tersebut masih dipengaruhi oleh klaim Covid-19 dan klaim asuransi kredit yang bersifat longtail. “Meskipun kinerja underwriting telah mengalami perbaikan yang signifikan, dampak dari hasil yang dicapai tahun 2021 tetap mempengaruhi pencapaian rasio solvabilitas pada kuartal pertama dan kedua tahun 2023,” jelasnya.
Namun, lanjut Benny, perlu dicatat bahwa posisi per 31 Mei 2023, pencapaian gross premi reasuransi mencapai Rp2,6 triliun dengan hasil underwriting bersih sebesar Rp68 miliar atau meningkat dari bulan sebelumnya sebesar Rp61 miliar. Selain itu, rasio solvabilitas (RBC) telah meningkat menjadi 129,178%. Hal ini menunjukkan sudah adanya perbaikan dalam kinerja keuangan Indonesia Re yang membawa dampak positif terhadap stabilitas dan kecukupan modal perusahaan untuk menghadapi risiko-rendah maupun tinggi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News