Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan data dan analitik terkemuka GlobalData memperkirakan industri asuransi jiwa Hong Kong akan kembali tumbuh pada tahun 2023, setelah turun masing-masing sebesar 0,3% dan 4,6% pada tahun 2021 dan 2022, karena pembatasan Covid-19 yang ketat dan perlambatan ekonomi.
Pemulihan di pasar asuransi jiwa negara itu akan didorong oleh perkembangan ekonomi positif yang sedang berlangsung dan pencabutan pembatasan perjalanan internasional.
Menurut Database Asuransi GlobalData, industri asuransi jiwa Hong Kong diperkirakan mencatat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,5% dalam premi tertulis langsung (DWP), meningkat dari HKD500,3 miliar (US$64,2 miliar) pada tahun 2023 menjadi HKD573,5 miliar (US$73,3 miliar) pada tahun 2026.
Sravani Ampabathina, Analis Asuransi GlobalData, mengatakan penduduk China adalah segmen konsumen yang menonjol bagi perusahaan asuransi jiwa Hong Kong karena produk asuransi jiwa yang tersedia bagi mereka di Hong Kong menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan China. “Karena pembatasan perjalanan pasca-pandemi, pangsa bisnis dari pelanggan Tiongkok menurun pada tahun 2020 dan 2021,” katanya.
|Baca juga: Asuransi Jiwa Kuasai Daftar Perusahaan Asuransi Terbesar di Hong kong
Namun, setelah pelonggaran pembatasan perjalanan pada awal tahun 2022, bisnis baru dari pelanggan China daratan tumbuh sebesar 110% menjadi perkiraan nilai US$1 miliar selama Januari–September 2022, sehingga membantu sebagian mengimbangi penurunan di pasar secara keseluruhan.
Ampabathina melanjutkan perkembangan peraturan yang menguntungkan dan langkah pemerintah untuk menetapkan Hong Kong sebagai pusat keuangan utama akan mendukung pertumbuhan asuransi jiwa di negara tersebut di tahun-tahun mendatang.
Misalnya, agen asuransi jiwa di Hong Kong diwajibkan untuk menjual polis hanya melalui saluran distribusi tatap muka. Namun, sebagai tanggapan atas wabah Covid-19 yang berulang, pada September 2022, Otoritas Asuransi Hong Kong memperpanjang tindakan sementara yang memungkinkan perusahaan asuransi dan perantara untuk menjual polis asuransi jiwa melalui saluran non-tatap muka. Hal ini memungkinkan nasabah untuk membeli produk asuransi jiwa melalui jalur distribusi digital hingga 30 April 2023.
Ampabathina menambahkan asuransi jiwa diharapkan mendapatkan keuntungan lebih lanjut dari perkembangan yang sedang berlangsung di Guangdong–Hong Kong–Makau Greater Bay Area (GBA). GBA adalah megacity yang terdiri dari sembilan kota urban dan dua wilayah administrasi khusus di China Selatan, dengan PDB melebihi US$1,9 triliun pada tahun 2021, sekitar sembilan kali lipat dari Hong Kong.
Pada bulan Desember 2022, pemerintah Hong Kong menyarankan agar perusahaan asuransi merekayasa ulang produk medis dan penyakit kritis lintas batas, untuk memberikan perlindungan bagi pemegang polis Hong Kong yang tinggal, belajar, bepergian, atau bekerja di GBA. Inisiatif ini akan menciptakan peluang bagi perusahaan asuransi untuk memperluas portofolio mereka.
Ampabathina menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi di GBA, pelonggaran pembatasan perjalanan, dan dukungan pemerintah akan membantu pertumbuhan bisnis asuransi jiwa di Hong Kong selama 2023-2026.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News