1
1

Industri Otomotif Lesu, Bagaimana Nasib Perusahaan Asuransi?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Industri otomotif Indonesia saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan. Pada semester pertama 2024, penjualan mobil hanya mencapai 400 ribuan unit dan kondisi ini membuat banyak pihak pesimistis bisa mencapai target yang ditetapkan.

Namun kekhawatiran tersebut tak berlaku bagi PT Asuransi Untuk Semua (AUS) atau TAP Insure. Pasalnya kondisi tersebut hanya berpengaruh pada perusahaan-perusahaan asuransi yang fokusnya pada leasing saja.

“Sebenarnya kalau ngaruh atau tidak, dari TAP Insure tidak terlalu berpengaruh. Mungkin kalau perusahaan asuransi yang fokusnya di leasing itu akan terpengaruh, karena mereka lebih fokus ke kendaraan baru,” jelas Chief of Strategy, Technology, and Innovation TAP Insure Hardhani Saputro, di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

Sedangkan, lanjut Hardhani, saat ini yang menjadi fokus di perusahaan adalah mengarah pada sebuah perlindungan untuk kendaraan-kendaraan yang tidak dijangkau oleh perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Contohnya seperti kendaraan bekas.

|Baca juga: LRT Catatkan Rekor Jumlah Penumpang di Juli 2024

|Baca juga: Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Menjamur, Stranas PK: Perlu Ditindak Pidana!

“Kita tidak fokus pada kendaraan baru, tetapi kendaraan bekas. Dari simulasi kita hitungannya, misalnya, kalau setiap penjual mobil satu baru nih, bekasnya bisa tujuh kali lipatnya. Jadi market-nya jauh lebih besar, nah itu fokus kita,” jelasnya.

Pada semester pertama 2024, produksi mobil di Indonesia hanya 561.772 unit, turun 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada 2023, produksi mobil mencapai 702.144 unit.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang diperoleh dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales, yaitu pengiriman dari pabrik ke dealer, mencapai 408.012 unit dalam enam bulan pertama tahun ini.

Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 19,4 persen dibandingkan dengan penjualan pada semester pertama tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit. Situasi ini turut memengaruhi tingkat produksi mobil di dalam negeri, yang mengalami penurunan tajam.

|Baca juga: Tugu Insurance Cetak Laba Bersih Rp439 Miliar di Semester I/2024

|Baca juga: Investor Pemula Wajib Tahu, Ini Aturan Sebelum Terjun Berinvestasi Saham!

Selama semester pertama 2024, produksi mobil di Indonesia hanya mencapai 561.772 unit, turun 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, di mana produksi mencapai 702.144 unit. Penurunan ini menunjukkan tantangan yang sedang dihadapi industri otomotif Indonesia saat ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Chubb New Zealand Siap Sesuaikan Strategi Modal dalam 24 Bulan Mendatang
Next Post IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Kebakaran di Penutupan Perdagangan

Member Login

or