1
1

Inflasi Februari 2021 sebesar 0,10 persen

Kantor pusat Badan Pusat Statistik. | Foto: Ist

Media Asuransi – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Februari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06. Dari 90 kota IHK, 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Hal ini disampaikan Kepala BPS Suhariyanto, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 1 Maret 2021.

BPS melaporkan bahwa tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2021 sebesar 0,36 persen. Sedang tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2021 terhadap Februari 2020) sebesar 1,38 persen.

Kepala BPS juga menjelaskan bahwa komponen inti pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2021 sebesar 0,25 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2021 terhadap Februari 2020) sebesar 1,53 persen.

Baca juga:

Menurut Suhariyanto, inflasi Februarai 2021 tertinggi terjadi di Mamuju (Sulawesi Barat) yakni sebesar 1,12 persen dengan IHK sebesar 106,72 dan terendah terjadi di Tasikmalaya (Jawa Barat) dan Sumenep (Jawa Timur) masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,88 dan 105,52. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli (Sumatera Utra) sebesar 1,55 persen dengan IHK sebesar 107,33 dan terendah terjadi di Malang (Jawa Timur) dan Tarakan (Kalimantan Utara) masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 104,08 dan 104,27.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” kata Suhariyanto. Kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,07 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,36 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,30 persen. Sedangkan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06 persen. Sementara itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,28 persen.

Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen. Sementara kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tugu Insurance Raih Sertifikasi ISO 37001:2016
Next Post Tak Berizin, Tik Tok Cash dan Snack Video Harus Hentikan Kegiatan

Member Login

or