1
1

Infovesta: Pasar Obligasi Lanjutkan Tren Bullish Tapi Terbatas

Ilustrasi Pasar Obligasi Global. | Foto: freepick.com

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan pasar obligasi masih akan melanjutkan tren bullish-nya pada pekan ini tetap dalam rentang yang terbatas.

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menerangkan kinerja IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir bergerak bearish. Tercatat indeks mengalami pelemahan sebesar -0,88% ke level 6.639,73. “Pelemahan pada indeks disebabkan oleh asing melakukan aksi net sell pada beberapa saham big caps. Terlihat net foreign sell (All Market) sebanyak Rp1,04 triliun.”

Ketidakpastian ekonomi global khususnya dari Amerika menimbulkan ekspektasi pasar terhadap risiko lanjutan, membuat asing melakukan aksi outflow pada pasar domestik. Di sisi lain, indeks dolar DXY Kembali mengalami penguatan sebesar +0,5% ke level 102,9. Kondisi ini mengkonfirmasi investor lebih bersikap berhati-hati dalam sepekan terakhir.

|Baca juga: Peluang Pasar Obligasi di Akhir Siklus Kenaikan Suku Bunga

Pascapelaksanaan FOMC Meeting pekan sebelumnya yang tetap menahan FFR namun memberikan indikasi kenaikan 2x lagi hingga akhir tahun, Gubernur The Fed Jerome Powell kembali melontarkan pernyataan yang cenderung bernada hawkish dan seolah meyakinkan langkah The Fed untuk harus dilakukan kenaikan FRR sebesar 25bps pada pertemuan Juli. “Sentimen ini direspons negatif oleh pasar.”

Di sisi lain dari data ekonomi AS, rilis data S&P global PMI komposit (Act. 53 vs Prev. 54,3), Manufaktur (Act. 46,3 vs Prev. 48,4) dan Servis (Act. 54,1 vs Prev. 54,9), masing-masing mengalami perlambatan namun beberapa masih di level optimistis, membuat ketidakpastian pasar semakin tinggi. Sedangkan pada pasar obligasi, Infovesta Govt. Bond index tercatat mengalami penguatan sebesar +0,11% ke level 10.004,21.

Penguatan pada indeks, terutama didorong sentimen dari domestik yakni pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGI) yang kembali menahan level suku bunga di level 5,75%. Tingkat inflasi sudah cukup terjaga, membuat BI bersikap dingin.

Namun, Bank Indonesia tetap mengawasi dan mempertimbangkan langkah The Fed dalam mengambil sikap moneternya. Mengingat inflasi AS masih jauh dari target di level 2% dan tren inflasi cukup lambat penurunannya, hal itu, menjadi pertimbangan The Fed pada FOMC ke depannya.

Untuk pekan depan, Infovesta memperkirakan pasar saham akan bergerak sideways, mengingat minimnya sentimen domestik pada minggu ini. Sedangkan pada pasar obligasi masih melanjutkan tren bullish-nya namun juga dalam rentang terbatas. “Real interest rate yang masih tinggi di antara negara regional lain membuat SBN masih menarik. Pelaku pasar dapat mencermati untuk memanfaatkan momentum saat ini guna dapat mengoptimalkan tingkat imbal hasil portofolio investasi.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tatang Nurhidayat Dinobatkan sebagai Best Leader for Sustainability Acceleration Through Diversification of Insurance Products and Services
Next Post Tiket KA Jarak Jauh Long Weekend Idul Adha Terjual 556.778 tiket

Member Login

or