Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan pasar saham pada pekan ini akan kembali melanjutkan tren bullish-nya melihat ketidakpastian dari global yang kian mereda dan melihat valuasi yang masih menarik.
Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update Infovesta Utama, kinerja IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir tercatat meningkat terbatas sebesar +0,07% ke level 6.698,55. Tercatat Investor asing melakukan aksi net sell sebanyak Rp1,74 triliun (All Market). “Meskipun demikian, asing masih mengoleksi saham Big Caps.”
Sentimen dari domestik, rilis data survei Tingkat Keyakinan Konsumen meningkat sebesar 128,3 pada Mei (vs 126,1 poin pada April 2023). Peningkatan ini, mengindikasikan optimisme konsumen terhadap peningkatan kondisi ekonomi. Kemudian terdapat rilis data penjualan ritel yang secara bulanan tumbuh 12,8% namun secara tahunan hanya tumbuh 1,5%yoy (konsensus 5%yoy).
Selain itu juga dirilis data Neraca Perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus meskipun melambat yakni sebesar US$0,44 miliar (vs US$3,94 miliar). Kontribusi peningkatan ekspor dan impor turut mempengaruhi besaran surplus pada Neraca Perdagangan Indonesia. Meskipun dilihat dari supply secara global melemah, namun Indonesia masih tetap dapat mencatatkan surplus.
|Baca juga: Infovesta: Pasar Saham Berpotensi Lanjutkan Tren Bullish
Sedangkan sentimen dari global, inflasi tahunan AS kembali mengalami penurunan di level 4% (vs 4,9% pada bulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi pasar). Menurunnya tingkat inflasi AS terutama dari kontribusi penurunan harga energi. Di sisi lain, inflasi inti AS juga melambat ke level 5,3% (vs 5,5% pada April 2023).
Sedangkan pada pasar obligasi, penguatan kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap, dikarenakan masih dominannya penguatan pada mayoritas seri obligasi negara maupun korporasi. Sentimen penggerak pasar obligasi utamanya didorong oleh berlanjut melandainya inflasi tahunan dan inflasi inti tahunan AS. Serta The Fed yang akhirnya menahan suku bunga FFR di level 5,25%.
Namun, The Fed juga mengindikasikan dapat menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 2 kali lagi jika kedepannya trend inflasi inti lambat untuk turun dan data tenaga kerja terus menunjukkan penguatan.
Dari domestik, investor asing mencatatkan aksi net buy ke pasar SBN domestik sebesar Rp5,45 triliun dalam sepekan. Untuk pekan depan, pada pasar Saham diproyeksi akan kembali melanjutkan trend bullish-nya. “Melihat sentimen ketidakpastian dari global kian mereda dan melihat valuasi masih menarik. Pada pasar obligasi diproyeksi menguat terbatas, melihat sentimen BI pada pekan ini diproyeksi tetap menahan BI7DRR di level 5,75%.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News