1
1

Investasi BPJAMSOSTEK Cetak Imbal Hasil Rp32,3 Triliun

Media Asuransi – Investasi dana peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) selama tahun lalu mencetak imbal hasil hingga lebih dari Rp30 triliun. Hal itu terungkap dalam Public Expose Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) BPJAMSOSTEK, di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta, Senin (31/ 5/2021).

Direktur Keuangan BPJAMSOSTEK, Asep Rahmat Suwandha memaparkan dari pendapatan investasi yang direalisasikan mencapai Rp32,33 triliun, sehingga dapat memberikan imbal hasil kepada peserta JHT sebesar 5,59% p.a., yang lebih tinggi dari bunga rata-rata deposito counter rate bank pemerintah sebesar 3,68% p.a. Sebagai tambahan, hasil pengembangan investasi Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJAMSOSTEK tersebut tidak dikenakan pajak, sedangkan bunga deposito di perbankan dikenakan pajak sebesar 20%.

|Baca juga: BP Jamsostek Fasilitasi Perlindungan Non-ASN di Kementerian Agama

Komposisi instrumen investasi didominasi surat utang atau obligasi pemerintah, disusul saham, dan reksa dana.

Ditilik dari sisi manfaat kepada peserta, selain memberikan imbal hasil investasi yang baik tersebut, sepanjang tahun 2020 BPJAMSOSTEK telah membayarkan klaim atau pembayaran jaminan sebesar Rp36,45 triliun kepada 2,9 juta peserta. Besaran pembayaran klaim tersebut meningkat sebesar 22,64%.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, BPJAMSOSTEK mengutamakan pengelolaan dana yang bersih dan akuntabel. Predikat WTM (Wajar Tanpa Modifikasian) dari kantor akuntan independen merupakan indikasi bahwa pengelolaan keuangan telah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

|Baca juga: BP Jamsostek Targetkan Penambahan Peserta 23, 2 juta

“Sepanjang tahun, selain diawasi oleh KAP independen, kami juga diawasi secara ketat oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan KPK. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meyakinkan seluruh peserta dan stakeholder bahwa dana peserta yang sangat besar dikelola dengan sangat baik, prudent dan transparan untuk dikembalikan kepada peserta dengan hasil yang optimal,” tutur Anggoro

Dengan berbagai capaian ini, Anggoro merasa masih bisa dan perlu dilakukan peningkatan di berbagai aspek, seperti peningkatan kapasitas layanan kepada peserta dan akuisisi atau coverage kepesertaan hingga 37 juta tenaga kerja aktif. Wan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Asuransi Sompo 2020, Tumbuh 17 persen
Next Post Sepekan, Saham Garuda Anjlok 16% Usai Penawaran Pensiun Dini Karyawan

Member Login

or