Media Asuransi, GLOBAL – Dalam analisis S&P Global, disebutkan bahwa investor swasta lebih menyukai perusahaan teknologi asuransi (Insurtech) yang lebih mapan dan berbasis di Singapura juga India daripada perusahaan rintisan baru sepanjang semester I/2023 ini.
Operator bursa asuransi Bolttech Digital Brokerage Singapore Pte Ltd menerima investasi terbesar pada periode tersebut melalui putaran penggalangan dana senilai US$196,0 juta.
Di India, Policybazaar Insurance Brokers Pvt Ltd menyelesaikan putaran pendanaan senilai US$79,3 juta dan distributor asuransi online Girnar Insurance Brokers Pvt Ltd menyelesaikan putaran pendanaan senilai US$76,1 juta.
|Baca juga: Apakah Hong Kong Mampu Kalahkan London dan Singapura sebagai Pusat Asuransi Internasional?
Bolttech diluncurkan pada awal tahun 2020, Policybazaar didirikan pada tahun 2008 dan Girnar didirikan pada tahun 2016.
“Pasti ada perpindahan ke insurtech yang lebih matang dan mapan dan menjauh dari eksperimen tahap awal,” kata Presiden InsurTech Asia Association, George Kesselman, yang dikutip melalui laman resmi S&P Global.
Qoala dari Indonesia, yang mengoperasikan pasar asuransi digital, juga menyelesaikan putaran penggalangan dana sebesar US$72,5 juta pada paruh pertama tahun ini.
Di bidang insurtech full-stack, OneDegree Hong Kong Ltd. pada paruh pertama menerima tahap kedua dan terakhir sebesar US$27 juta dari putaran pendanaan yang diumumkan pada Agustus 2021. Secara total, OneDegree menerima US$55 juta dari dua tahap tersebut.
Singapura menjadi tuan rumah penggalangan dana insurtech terbanyak di Asia selama semester pertama karena perusahaan yang berbasis di sana berhasil mengumpulkan US$214,9 juta.
Negara ini juga mencatatkan jumlah kesepakatan tertinggi dengan enam kesepakatan. India berada di urutan kedua dengan US$160,4 juta dari lima kali penggalangan dana.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News