1
1

Jaga Momen Pertumbuhan Ekonomi, Vaksinasi Harus Dipercepat

Media Asuransi – Infovesta Utama menilai percepatan proses vaksinasi serta penerapan prosedur kesehatan yang ketat merupakan kunci untuk mengendalikan kasus Covid-19 yang saat ini mulai meningkat lagi.   

Mengutip Infovesta Mutual Funds Update, Selasa, 22 Juni 2021, Infovesta dengan terkendalinya tingkat penyebaran kasus Covid-19 maka harapan pemulihan ekonomi Indonesia di tahun ini bisa tetap terealisasi meskipun dengan akselerasi yang sedikit berbeda akibat ancaman kenaikan kasus Covid-19. “Hal tersebut juga membentu memulihkan kekhawatiran investor di pasar modal yang saat ini kembali bergejolak akibat isu tersebut.”

Pada pekan kemarin, terdapat tiga jenis indeks reksa dana yang mencetak imbal hasil negatif pada penutupan pekan lalu, yaitu kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran masing-masing sebesar -3,15% dan -1,81%. Pelemahan tersebut sejalan dengan pelemahan kinerja IHSG sebesar -1,45%. Sementara kinerja reksa dana pendapatan tetap melemah sebesar -0,42%, hal ini seirama dengan pelemahan pada obligasi pemerintah sebesar -0,26% dan penguatan tipis pada obligasi korporasi sebesar 0,09%. Berikutnya, reksa dana pasar uang mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0,06%.

|Baca juga: PNM Jamin Akses Pendanaan Nasabah Lebih Murah dan Cepat 

Sebelumnya, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021 membaik daripada kuartal I/2021 dengan proyeksi real PDB sebesar 4,4% di sepanjang tahun 2021 yang membawa Indonesia bebas dari resesi setelah terkontraksi sebesar -2,1% secara year on year (yoy) pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi masih akan berlanjut hingga tahun 2022 dengan proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 5% atau naik 0,2% dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,8%. 

Secara data, makro ekonomi Indonesia mencatatkan perbaikan, yakni data PMI Manufaktur naik ke level 55,3 pada bulan Mei 2021 dengan penguatan selama tiga bulan berturut-turut yang disertai dengan dukungan data inflasi tahunan Indonesia mengalami kenaikan ke level 1,68% pada Mei 2021 atau merupakan yang tertinggi sejak bulan Desember dan di atas ekspektasi sebesar 1,67%. 

Dari sisi kebijakan, Bank Indonesia masih mempertahankan kebijakan moneter ekspansifnya dengan mempertahankan tingkat suku bunga acuan melalui BI 7 Days Reverse Repo Rate di level 3,5% di bulan Mei 2021. Berikutnya, neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2021 juga mencatatkan surplus sebesar US$2,36 miliar atau naik dari US$2,19 miliar pada bulan April 2021. Kinerja ekspor dan impor Indonesia secara tahunan yang mencatatkan perbaikan di mana nilai eskpor tercatat tumbuh sebesar 58,76% dan impor juga naik sebesar 68,68%. 

|Baca juga: AAUI dan Zurich Buka Pusat Vaksinasi Covid-19

“Akan tetapi, perbaikan ekonomi masih dibayangi dengan kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 yang masih meningkat di sejumlah wilayah dan berpotensi menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi serta stabilitas sistem keuangan. Indonesia sendiri merupakan negara dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara yang diperberat dengan adanya varian baru Covid-19.” 

Oleh karena itu, pemulihan ekonomi Indonesia akan berbeda dengan negara lain karena perbedaan kapabilitas masing-masing negara dalam penanganan pandemi. Terlebih lagi, dengan adanya potensi pemberlakukan pembatasan yang lebih ketat, tidak menutup kemungkinan pemulihan ekonomi kembali terganggu sementara waktu. Dengan hal ini, tentu diharapkan adanya percepatan proses vaksinasi serta penerapan prosedur kesehatan yang ketat agar kasus Covid-19 harian di Indonesia segera terkendali dan dapat menurun. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 22 Juni 2021
Next Post NH Sekuritas: IHSG Berpotensi Rebound Terbatas

Member Login

or