Media Asuransi, JAKARTA – Musim tanam tak selalu berakhir panen. Bagi ribuan petani Indonesia, selama masa periode tanam dapat menjadi ujian berat apabila terjadi cuaca ekstrem dan serangan hama. Namun, keberadaan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari Asuransi Jasindo menjadi penyelamat. Sekitar sejumlah Rp15,18 miliar klaim asuransi telah dibayarkan kepada petani yang terdampak di berbagai daerah di Indonesia sampai dengan bulan Juni 2025.
Penerima manfaat klaim tersebut meliputi para petani di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, serta beberapa wilayah lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemberian manfaat ini menjadi bukti konkret bahwa perlindungan asuransi pertanian bukan sekadar formalitas, tetapi solusi nyata untuk menjaga keberlanjutan usaha tani di tengah risiko alam dan serangan hama.
|Baca juga: Jasindo Perkuat Mitigasi Risiko Aset Hulu Migas Melalui Risk Management Partnership
“Kami memahami betul bahwa petani adalah tulang punggung pangan nasional. Maka dari itu, Jasindo berkomitmen hadir memberikan perlindungan nyata melalui penyelesaian klaim yang cepat dan tepat sasaran,” ujar Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Jasindo melalui pernyataan resminya di Jakarta (31/07).
|Baca juga: Jasindo Luncurkan Program Narasemesta, Aksi Nyata Lestarikan Alam Lewat Edukasi dan Kolaborasi
Berdasarkan data Jasindo, penyebab utama klaim adalah kekeringan sebesar 48,54%, lalu banjir (19,06%). Penyebab klaim juga disusul oleh serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menjadi faktor kerugian petani seperti tikus (25,05%), penggerek batang (5,52%), wereng batang cokelat (0,70%), serta OPT lainnya (1,13%).
“Dengan tantangan pertanian yang semakin kompleks akibat perubahan iklim dan dinamika lingkungan, keberadaan AUTP menjadi instrumen penting untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia,” tambah Brellian.
Jasindo terus mengajak petani untuk tidak ragu mendaftarkan lahan mereka dalam program asuransi pertanian. Selain memberikan ketenangan dalam berusaha tani, AUTP juga memperkuat ekosistem ketahanan pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News