Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama merekomendasikan investor dapat wait & see jelang akan ada libur panjang Idulfitri. Investor diperkirakan akan cenderung melakukan aksi taking profit.
Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN. Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang.
Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Senin, 1 April 2024, Tim Riset Infovesta menerangkan dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -0,83% ke level 7.288,81. Pemberat laju Indeks disebabkan oleh mayoritas indeks sektoral yang melemah dan investor asing melakukan aksi profit taking pada beberapa saham-saham big caps.
Sedangkan secara akumulasi, investor asing melakukan aksi net sell sebesar Rp1,98 triliun. Dari level saham, top market laggards dicatatkan oleh TLKM (-11,03%), ASII (-4,19%), dan BBRI (-1,22%). Sentimen dari domestik terlihat cukup minim katalis, kinerja pasar dibayang-bayangi oleh beberapa emiten yang akan membagikan dividen. Namun rilis laporan keuangan beberapa emiten di bawah konsensus pasar menjadi sentimen tambahan terkoreksinya IHSG.
|Baca juga: Investor Bisa Pilih Saham dengan Dividen Menarik
Sentimen dari global, rilis data earnings industri China secara keseluruhan menunjukan peningkatan sebesar 10,2% yoy atau tercatat CNY914,06 miliar pada Februari 2024. Earnings perusahaan milik negara menunjukan pemulihan sebesar 0,5% yoy (vs -3,4% yoy Februari 2023). Diikuti oleh industri pada sektor swasta meningkat pesat sebesar 12,7% yoy (2,0% yoy Februari 2023).
Momentum pada awal tahun 2024 menunjukkan tanda-tanda perubahan mengenai arah roda ekonomi China yang lebih baik. Senada dengan akselerasi yang dilakukan oleh pemerintah China untuk mendongkrak laju pertumbuhan industri.
Dari AS, rilis data penjualan rumah baru AS turun sebesar 0,3% mom atau tercatat sebesar 662.000 unit pada Februari 2024 (vs 664.000 Januari 2024), serta di bawah ekspektasi pasar sebesar 675.000 unit. Sedangkan dari tingkat harga turun dari periode sebelumnya di harga US$485.000 per unit (vs US$523.000 Januari 2024).
Indeks penjualan rumah baru AS masih menunjukkan pertumbuhan positif menjadi salah satu indikator arah roda ekonomi AS ke depan. Pada pasar obligasi, Infovesta Gov. Bond Index bergerak sideways di level 10.215,94 poin. Sedangkan yield SUN-10yr turun sebesar 0,06 bps ke level 6,73%.
Sentimen kuat datang dari global, pejabat The Fed memberikan sinyal pemangkas FFR sebanyak tiga kali dengan perkiraan periode pemangkasan pada semester ke-2 tahun ini. Pejabat The Fed memproyeksi pertumbuhan ekonomi AS masih cukup kuat di level 2,1% pada tahun 2024 dan inflasi PCE masih tetap di level 2,4% pada tahun ini. Serta tingkat pengangguran diproyeksi melambat di level 4%.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News