Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Beijing, China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Jokowi membawa misi penguatan kerja sama ekonomi baik di bidang perdagangan maupun investasi.
Kerja sama Indonesia dan China sudah terjalin cukup panjang. China juga banyak membantu Indonesia dalam hal pendanaan baik melalui investasi langsung maupun utang.
Baca juga: Pemerintah Terus Pangkas PNS, Sekarang Segini Jumlahnya
Sejauh ini berdasarkan data Bank Indonesia yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa, 26 Juli 2022, utang yang diberikan China berhasil diselesaikan dengan baik. Bahkan kini utang tersebut sudah semakin berkurang.
Pada Mei lalu, nilai utang Indonesia ke China sebesar US$ 21,779 miliar atau Rp 326,7 triliun, turun sekitar Rp 2,9 triliun dari sebelumnya. Dari total utang ke China, utang pemerintah hanya US$ 1,58 miliar, sementara utang swasta US$ 20,19 miliar.
Kedatangan Jokowi ke negeri Tirai Bambu untuk memenuhi undangan langsung dari Presiden China Xi Jinping. Jokowi dijadwalkan tiba di Beijing pada Senin malam, dan bertemu Jinping pada Selasa sore waktu setempat.
Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YTD 22 Juli 2022
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa Jokowi akan menjadi kepala negara pertama yang mengunjungi China sekaligus menggelar pertemuan dengan Presiden Xi Jinping sejak Olimpiade Musim Dingin Beijing.
“China akan menjadi perhatian pertama dalam perjalanan pertamanya ke Asia Timur sejak awal Covid-19. Ini sepenuhnya menunjukkan betapa pentingnya kedua negara melekat pada hubungan bilateral,” kata Wang Wenbin dalam konferensi pers akhir pekan lalu, seperti dikutip Senin, 25 Juli 2022.
Hubungan Jokowi dan Xi Jinping bisa dibilang tak biasa. Keduanya memiliki kedekatan yang cukup ‘spesial’. Jokowi dan Xi Jinping bahkan disebut sudah melakukan pertemuan sebanyak lebih dari 10 kali baik itu dalam acara resmi atau tidak resmi.
“Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi sudah bertemu sebanyak mungkin lebih dari 10 kali,” kata Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, dalam konferensi pers akhir Maret lalu. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News