1
1

Jokowi Pimpin Rapat, ASEAN Bahas Tindak Lanjut Five-Point Consensus di Myanmar

Pertemuan pemimpin ASEAN dengan Perwakilan dari ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) hari ini di Labuan Bajo. | Foto: twitter@jokowi

Media Asuransi, JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memimpin sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 Tahun 2023 pada hari kedua pelaksanaan KTT. Pertemuan yang berlangsung di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 22 Mei 2023 pagi, membahas dua isu penting, yaitu review implementasi Five-Point Consensus di Myanmar serta  ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Terkait situasi di Myanmar, Presiden Jokowi menegaskan bahwa sebagai negara yang memegang keketuaan ASEAN Indonesia terus mendorong langkah maju dari implementasi Five-Point Consensus.

“Saya harus berterus terang bahwa implementasi Five-Point Consensus belum ada kemajuan yang signifikan, sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan,” ujar Jokowi.

| Baca juga: Hari Pertama KTT ASEAN ke-42, Dimeriahkan Pesta Rakyat di Marina Labuan Bajo

Selain itu, Presiden juga kembali menyerukan adanya dialog sekaligus penghentian kekerasan di Myanmar. Bersama pihak terkait, lanjut presiden, Indonesia juga terus berupaya memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Myanmar.

“Melalui engagements dengan berbagai pihak, mendorong terciptanya dialog yang inklusif, kemudian menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian lewat Joint Needs Assessment melalui AHA Centre dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan,” ujar Jokowi.

Di hadapan para pemimpin ASEAN, Jokowi juga menyampaikan harapan agar isu Myanmar tidak menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN. Menurut presiden, hal ini sangat ditunggu oleh masyarakat ASEAN. “Yang ingin saya pastikan adalah bahwa isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN karena pembangunan komunitas ini adalah yang ditunggu oleh masyarakat ASEAN,” ujarnya.

Sementara itu, terkait implementasi AIOP, Presiden RI menekankan perlunya kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik. “Salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum (AIPIF) sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra,” imbuhnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Lippo General Insurance Catat Pendapatan Premi Rp1,26 Triliun di Kuartal I/2023
Next Post Soal Dugaan Pembobolan Server BSI, Ini Pentingnya Memiliki Polis Asuransi Siber

Member Login

or