Pada perdagangan kemarin, saham perseroan melanjutkan penguatan setelah transaksi pengalihan terjadi 22 September 2021. Saham perseroan ditutup di level Rp2.420, atau menguat 2,97%.
Baca juga: Diversifikasi, Metrodata Electronics (MTDL) Investasi di Sayurbox
Aksi beli oleh investor asing menjadi salah satu faktor penguat. Pada perdagangan Kamis, 23 September 2021, pemodal asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp17,96 miliar.
PTBA, melalui pengumuman resmi, mengungkapkan, telah terjadi pengalihan 303,15 juta saham tresuri hasil buyback pada 2 September-1 Desember 2015 lalu. Saham tersebut dijual kepada 3 sekuritas BUMN; PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Sekuritas.
Tidak disebutkan porsi pembelian masing-masing sekuritas tersebut. Yang pasti, harga pelaksanaannya adalah Rp2.280 per saham, atau harga penutupan pada perdagangan 21 September 2021.
Harga tersebut juga lebih tinggi dari harga rata-rata penutupan selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan, yakni Rp2.197 per saham, sesuai ketentuan POJK NO 2/2013.
Baca juga: Bank Central Asia (BBCA) Stock Split, Ini Perkiraan Harganya
Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana segar sebesar Rp691,18 miliar. Namun, jumlah ini belum memperhitungkan biaya placement dan pajak yang dikenakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen tidak menyebutkan penggunaan dana hasil refloat saham tersebut. Hanya saja, PTBA nampaknya tengah berupaya untuk menggenjot produksi dan penjualan untuk menebalkan cuan tahun ini.
Mengutip pemberitaan dari sebuah harian nasional, volume produksi persesroan hingga Agustus sudah mencapai 19,6 juta ton. Adapun, volume penjualan sebesar 18,21 juta ton.
Perseroan menargetkan, volume produksi hingga akhir tahun bisa mencapai 31 juta ton dan penjualan 30 juta ton. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi produksi dan penjualan tahun lalu yang masing-masing sebesar 24,8 juta ton dan 26,1 juta ton.
Upaya peningkatan produksi dan penjualan ini dilakukan agar perseroan tidak ketinggalan momentum untuk mendulang fulus ditengah harga batu bara yang terus merangkak naik.
Pada perdagangan kemarin, harga batu bara untuk pengiriman Oktober di ICE Newcastle melejit 3,6% ke level US$189,3 per ton. PTBA pun mengerek porsi penjualan ekspornya hingga hampir separuh dari target penjualannya tahun ini. Aha (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News