Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe dalam acara Presidensi G20 Indonesia bertema “Penguatan Perdagangan Global untuk Pemulihan yang Lebih Kuat”, mengatakan bahwa penguatan ekosistem UMKM akan dapat mendorong peningkatan ekspor dan perdagangan Indonesia.
“Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor dan surplus perdagangan Indonesia adalah melalui penguatan ekosistem UMKM,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 28 Oktober 2022.
Dalam rangkaian acara pameran tersebut, Kadin Indonesia menyelenggarakan sebuah forum komunikasi dalam bentuk diskusi panel untuk program pengembangan ekspor.
|Baca juga: Kadin Dorong Pembenahan Logistik Sektor Perikanan
Juan Permata Adoe menyampaikan bahwa ekspor Indonesia pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 33,4 persen. Terlebih, dengan adanya TEI 2022 ini membantu membuka jalan untuk para pelaku usaha, terutama UMKM untuk membidik peluang ekspor ke negara-negara luar.
“Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor dan surplus perdagangan Indonesia adalah melalui penguatan ekosistem UMKM. Oleh karenanya, kami menciptakan inisiatif Kadin International Trading House, Wiki Wirausaha, dan mengakselerasi pengembangan sertifikasi halal untuk para pelaku UMKM sebagai upaya kontribusi dalam membantu UMKM untuk memperluas pasar termasuk membuka peluang pasar ekspor,” ucap Juan.
Lebih lanjut dikatakan mengenai pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, perbankan, ataupun pemangku kepentingan lainnya dalam membantu UMKM untuk perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.
Hal ini selaras dengan pesan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bahwa diperlukan adanya Indonesia Incorporated agar perusahaan yang besar, menengah, kecil bekerjasama, berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan di lapangan secara konkret.
“Kadin Indonesia dan pemerintah merupakan key enabler untuk mengakselerasi neraca perdaganan Indonesia dengan meningkatkan ekspor UMKM di Indonesia, yang membutuhkan daya saing UMKM yang tinggi. Maka dari itu, Kadin Indonesia menciptakan badan vokasional untuk memberikan bekal sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia” kata Juan.
|Baca juga: Investree Gandeng Kadin Semarang Perluas Penyaluran Pinjaman ke UKM
Sementara itu Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok, Akbar Djohan, mengatakan bahwa tanpa adanya perdagangan, tidak akan ada kegiatan logistik. Pemerintah Indonesia menyatakan akan menurunkan secara bertahap biaya logistik nasional sebesar 17%. Hasil riset yang dipakai saat ini menyatakan bahwa biaya logistik Indonesia merupakan yang tertinggi di asean maupun di dunia yaitu sebesar 23%.
“Dengan upaya diturunkannya biaya logistik ini, diharapkan dapat memberikan nilai tambah, serta solusi bagi para pelaku usaha, terutama UMKM. Terlebih, Kadin Indonesia juga selalu berupaya memberikan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan daya saing UMKM sehingga dapat membantu mereka untuk berkompetisi di pasar regional maupun internasional,” ucap Akbar.
Sedangkan Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan Ekspor, Audist Subekti, mengatakan bahwa sebagai payung dunia usaha di Indonesia, Kadin Indonesia akan membantu pelaku usaha dan UMKM dalam membuka pasar global serta membimbing untuk mendapatkan peluang ekspor.
“Salah satu cara untuk mendorong pertumbuhan ekspor adalah memperkuat kapabilitas UMKM dalam digitalisasi. Digitalisasi juga menjadi kunci penting bagi UMKM dalam proses mengekspor,” ucap Audist.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News