Media Asuransi – Minat investor dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) tercatat tetap tinggi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, lelang 7 seri SUN yang digelar Selasa 1 Desember 2020 masih diserbu oleh investor. Total penawaran yang masuk mencapai Rp94,3 triliun atau 3,68 kali oversubscribed.
Direktur SUN Ditjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan, fokus investor pada lelang kali ini terlihat cukup besar pada SUN tenor panjang. Incoming bids terbesar pada tenor 10-20 tahun mencapai 68,4% dari total incoming bids.
“Bids yang masuk pada lelang sebesar Rp94,3 triliun dengan bids to cover ratio sebesar 3,68 kali. Capaian tersebut berada di atas rata-rata incoming bids dan bids to cover ratio tahun 2020 (yaitu Rp74,17 triliun dan 3,43 kali),” jelasnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu 2 Desember 2020.
Selain itu, sambung Deni, pada triwulan keempat (Q4) tahun 2020 incoming bids di lelang perdana SUN cenderung menguat. Rata-rata incoming bids untuk Q4 sebesar Rp79,57 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata incoming bids Q3 sebesar Rp69,52triliun.
“Yield yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini tercatat menguat. Apabila dibandingkan dengan lelang sebelumnya, terdapat penurunan yield SUN sebesar 7 bps-20 bps. Sedangkan apabila dibandingkan dengan lelang pertama di tahun 2020, terdapat penurunan yield SUN yang sangat signifikan mencapai 58 bps-131 bps,” jelasnya.
Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, terang Deni, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp25,6 triliun. ACA
Berikut terlampir hasil lengkap lelang SUN:
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News