Media Asuransi, JAKARTA – Libur panjang Nyepi dan Lebaran telah usai. Saatnya masyarakat Indonesia kembali beraktivitas di tempat kerja dan usaha di pekan ini. Aktivitas yang kembali ke pola normal berlaku juga pada pola makan kita.
Hal ini dikarenakan terjadi perubahan pola makan, tidur, dan aktivitas harian selama Ramadan dan Idulfitri yang berdampak signifikan pada kesehatan. Hal ini tercermin dalam meningkatnya konsultasi dokter, pembelian produk kesehatan, dan penggunaan layanan Halodoc.
Halodoc meluncurkan Health & Wellness Insights 2025 Edisi Ramadan dan Idulfitri, laporan berbasis tren internal yang memberikan wawasan untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan selama periode ini. Dalam laporan tersebut terdapat kaitan pola makan dengan masalah kesehatan, seperti kesehatan pencernaan dan metabolik; kesehatan gigi dan mulut dan kesehatan anak.
Baca juga: Inilah 5 Layanan Kesehatan Paling Dicari Selama Ramadan dan Idulfitri Menurut Halodoc
Selama pekan Idulfitri, tren menunjukkan peningkatan pembelian obat pencernaan sebesar 12 persen dan obat kolesterol sebesar 15 persen. Lonjakan ini dipengaruhi oleh perubahan pola makan yang drastis, termasuk konsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat berbuka, serta kebiasaan makan dalam porsi besar setelah seharian berpuasa.
Selama pekan Idulfitri, konsultasi kesehatan gigi dan mulut di Halodoc juga naik 20 persen dalam seminggu, dipicu oleh konsumsi gula tinggi, masalah gigi, dan keterbatasan akses klinik gigi saat libur.
Terakhir, terkait kesehatan anak, selama pekan Idulfitri, konsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc naik 21 persen. Peningkatan mobilitas dan interaksi saat perayaan dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan yang ditandai batuk, pilek, dan demam, serta meningkatkan paparan terhadap virus musiman seperti flu dan demam berdarah. Selain itu, perubahan pola makan juga dapat memicu reaksi alergi seperti muntah maupun ruam kulit.
Karena itu ketika kembali pola makan yang normal setelah Ramadan juga akan berdampak ke kesehatan. Karena itu, penting untuk merencanakan pola makan setelah Ramadhan agar kesehatan dan kebugaran tubuh tetap terjaga.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatur pola makan sehat setelah Ramadan agar tubuh tetap sehat.
Hindari Makan Berlebihan
Saat akan menyantap makan siang, hindari makan dalam porsi besar karena dapat menyebabkan perut kembung dan mual. Sebelum makan nasi, dimulai dulu dengan makan makanan kecil, seperti sup atau buah-buahan.
|Baca juga: 8 Makanan Lezat dan Khas Lebaran yang Perlu Kamu Icip
Batasi Konsumsi Gula dan Karbohidrat
Demi menjaga kesehatan tubuh, sangat penting untuk membatasi asupan gula dan karbohidrat yang berlebihan. Sebagai alternatif, kamu bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah atau kentang rebus yang lebih bergizi dan kaya serat. Selain itu, sebaiknya hindari makanan kue Lebaran yang masih tersisa, khususnya yang mengandung banyak gula. dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat.
Pilihlah Makanan yang Sehat dan Alami
Kualitas makanan yang kita pilih akan menentukan kualitas kesehatan kita. Sebaiknya, kita mengurangi bahkan menghindari jajan makanan di luar dan memilih makan masakan buatan istri atau ibu di rumah yang terjamin higienitasnya. Namun juga ada syarat lainnya yaitu tidak menggunakan bahan makanan olahan yang mengandung banyak pengawet dan bahan kimia. Sebagai alternatif, konsumsi makanan segar seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Dengan menyantap makanan buatan sendiri, selain higienis juga akan menghemat pengeluaran sehari-hari bila kita membawanya sebagai sangu di tempat kerja atau kuliah.
|Baca juga: Kolesterol Tinggi Usai Lebaran? Tenang! Minuman Ini Solusinya
Tingkatkan Asupan Sayur dan Buah
Sayuran dan buah-buahan memiliki sejumlah manfaat penting untuk kesehatan tubuh, salah satunya adalah membantu memperlancar proses pencernaan. Serat tinggi pada sayur dan buah dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan.
Dengan memasukkan sayur dan buah dalam setiap kali makan, tubuh akan memperoleh asupan serat yang diperlukan untuk menjaga metabolisme tetap berfungsi dengan baik. Selain itu, konsumsi sayuran dan buah-buahan juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan vitamin dan mineral di dalam tubuh, yang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh, terutama setelah bulan Ramadhan. Buah-buahan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk dan papaya sangat dianjurkan dikonsumsi.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News